Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pada prinsipnya Apkasi dalam posisi mendukung visi memajukan Indonesia yang terus digerakkan oleh pemerintah pusat.
Apkasi menyadari, dalam situasi ekonomi global yang penuh tekanan saat ini, apalagi dihantui penyebaran virus korona yang memukul ekonomi Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian raksasa di dunia, butuh stimulus untuk menggeliatkan ekonomi nasional. Menurut dia, salah satu opsi yang diambil pemerintah pusat tentu saja soal regulasi.
Baca Juga: Bappenas: Draf RUU ibu kota negara diserahkan ke DPR pekan depan
Azwar menyebutkan, RUU Cipta Kerja mencoba mendorong hal tersebut, seperti soal Penyederhanaan Perizinan, Persyaratan Investasi, Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMKM, Kemudahan Berusaha, dan ketenagakerjaan.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah termasuk pemkab-pemkab se-Indonesia satu visi dalam upaya menciptakan banyak lapangan kerja melalui akselerasi investasi dengan penyederhanaan-penyederhanaan yang diatur dalam RUU tersebut. Ia mengatakan, dengan investasi tumbuh, lapangan kerja terbuka, konsumsi masyarakat naik, dan ujungnya adalah pertumbuhan ekonomi yang pasti berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Baca Juga: Omnibus Law Cipta Kerja juga revisi UU Pers, apa isinya?
Selain itu, Apkasi melihat RUU Cipta Kerja mendorong percepatan riset dan inovasi yang merupakan jantung ekonomi. Azwar mengatakan, jika melihat struktur ekonomi seperti Korea atau Jepang, jantung mereka adalah riset dan inovasi. Tentu hal itu diharapkan bisa menjalar ke daerah untuk menghasilkan ekonomi berbasis riset dan inovasi yang membawa dampak ekonomi ke rakyat.
Apkasi berharap dorongan regulasi ini dapat membantu penciptaan lapangan kerja hingga 3 juta orang setiap tahunnya seperti harapan pemerintah pusat.
"Tentu dalam perjalanannya ada dinamika. Apkasi berharap, para pihak duduk bersama untuk mencari kesepahaman agar regulasi ini bisa menjadi salah satu solusi, di tengah keterbatasan opsi-opsi menggerakkan ekonomi dalam situasi global yang berat saat ini," kata Azwar kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News