kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.698   4,00   0,02%
  • IDX 8.672   -38,72   -0,44%
  • KOMPAS100 1.184   -9,10   -0,76%
  • LQ45 849   -6,20   -0,73%
  • ISSI 310   -0,84   -0,27%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 508   -5,66   -1,10%
  • IDX80 132   -1,01   -0,76%
  • IDXV30 139   -1,81   -1,28%
  • IDXQ30 140   -1,54   -1,09%

Apindo Soroti Angka Pengangguran Gen Z Cukup Tinggi, Capai 17% pada 2025


Selasa, 09 Desember 2025 / 12:00 WIB
Apindo Soroti Angka Pengangguran Gen Z Cukup Tinggi, Capai 17% pada 2025
ILUSTRASI. Apindo menyoroti masih tingginya angka pengangguran gen Z atau usia muda yang mencapai 17% di tahun ini. KONTAN/Baihaki/12/01/2024


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti masih tingginya angka pengangguran gen Z atau usia muda yang mencapai 17% di tahun ini. 

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam menilai hal ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi di sektor ketenagakerjaan di tahun 2026. 

"Dan kebanyakan pengangguran orang muda itu adalah yang lulusan SMA. Lulusan SMA itu sekitar 8%-9%. Justru yang lulusan SD itu penganggurannya lebih sedikit, sekitar 2%," kata Bob dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Senin (8/12/2025). 

Baca Juga: Apindo: Satu Lowongan Kerja Diperebutkan 16 Orang

Apindo mengatakan fakta ini bagian dari catatan Apindo yang disampaikan kepada pemerintah, agar investasi yang masuk ke depan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja terutama di sektor-sektor yang pendidikannya menengah ke atas. 

Pasalnya, Bob menyebut ada penurunan penyerapan tenaga kerja di setiap investasi yang masuk di Indonesia. Apindo mencatat pada tahun 2013 setiap investasi 1 triliun bisa menyerap 4.500 tenaga kerja. Namun pada tahun 2025 turun hanya menyerap 1.364 pekerja saja. 

"Jadi menandakan bahwa struktur investasi semakin mengarah ke padat modal dan melemahkan employment multiplier effect," ungkap Bob. 

Tantangan ini, menurutnya diperparah dengan kualitas tenaga kerja yang didominasi oleh pendidikan dasar sekitar 30%. Selain itu, inkonsistensi kebijakan pengupahan juga menjadi tantangan sendiri bagi dunia usaha dalam menciptakan lapangan kerja. 

Baca Juga: Pengangguran Naik Lagi, Sinyal Lapangan Kerja Formal Kian Tertekan

Apindo juga mencatat ada gap antara produktivitas nasional yang tidak sebanding dengan kenaikan upah minimum nasional. 

"Produktivitas nasional kita ini sekarang hanya tumbuh 1,5-2%. Sementara upah itu tumbuh dalam 10 tahun rata-rata 7%. Memang ada gap antara produktivitas dan pertumbuhan upah dan ini akan berdampak ke daya saing kita," ungkap Bob. 

Selanjutnya: Garap Bisnis ETF Emas, Mandiri Investasi Gandeng BSI, Pegadaian & Deutsche Bank

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 9 Desember 2025 Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×