kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apindo sebut Jokowi layak evaluasi ketiga menteri ini bila terpilih lagi


Rabu, 01 Mei 2019 / 11:59 WIB
Apindo sebut Jokowi layak evaluasi ketiga menteri ini bila terpilih lagi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum melansir resmi pemenang Pilpres 2019-2024, data sementara menunjukkan pasangan Jokowi-Maruf Amin unggul. Para pengusaha menilai ada tiga kementerian yang figur menterinya perlu dievaluasi.

Hal tersebut memberi sinyal kalau Jokowi akan memimpin Indonesia untuk kedua kalinya. Lalu yang menjadi pekerjaan selanjutnya dan yang ditunggu-tunggu adalah pemilihan untuk pembantu presiden alias para menterinya.

Sebagian pihak sudah bisa menerka siapa yang akan diganti atau dipertahankan, tapi Kontan.co.id mencoba untuk mengumpulkan dari pengusaha dan pengamat siapa menteri yang layak diganti melihat kinerjanya selama empat tahun terakhir ini.

Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo) Soetrisno Iwantono mengatakan, selama ini yang menjadi sorotan untuk para menteri kabinet adalah koordinasi antara lembaga.

"Masalah Koordinasi menjadi penting karena masing-masing menteri masih ingin terlihat hebat sendiri-sendiri," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (30/4).

Sayangnya, kehebatan itu tidak diikuti dengan Koordinasi yang baik. Ia memberi contoh, terkait impor beras yang setiap-setiap menteri memiliki argumennya masing-masing. "Menteri satu ngomong A. Bulognya ngomong beda, Mentan juga bilang lain lagi," tambah dia.

Sehingga, menurutnya hal tersebut menunjukkan degradasi dari kualitas suatu kebijakan pemerintah. Pun pengusaha kena imbas karena tidak yakin atas putusan pemerintah ini.

"Koordinasi ini menjadi penting. Jadi, yang namanya Menko harus punya power untuk bisa mengkoordinir menteri di bawahnya. Jangan sampai menteri merasa paling hebat sendiri," tegas Soetrisno.

Ia pun berpendapat, melihat hasil kerja selama empat tahun ini Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang perlu untuk dievaluasi ulang. Menurutnya Soetrisno, ketiganya kerap menjadi kontroversi.

"Mendag memiliki peran yang sangat strategis tapi banyak kontroversi, Mentan juga banyak kebijakan yang kurang pas, lalu KKP juga menjadi diskusi di pengusaha atas kebijakan yang tidak selamanya pro ke temen-temen industri," jelas dia.

Sementara itu pengamat ekonomi Faisal Basri justru mengatakan secara blak-blakan siapa menteri yang layak untuk diganti. "Pokoknya Luhut (Menko Kemaritiman, Rini (Menteri BUMN), Enggar (Menteri Perdagangan), dan Amran (Pertanian) udah itu aja," tutur dia.

Menurutnya menteri-menteri Jokowi itu memiliki kinerja yang tidak memuaskan. Bahkan, Faisal meminta menteri tersebut cepat diganti sebelum waktunya. "Pokonya ngga usah nunggu Oktober lah," tutur dia singkat.

Seperti diketahui, Faisal memang kerap mengkritik kebijakan dari keempat menteri itu. Terkahir ia cukup pedas mengkritik kinerja Menteri BUMN Rini Soemarno lantaran kasus Garuda Indonesia yang tak kunjung berakhir dan carut-marut pengembangan pelabuhan Marunda antara PT Karya Citra Nusantara (KCN) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×