kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Apindo: Neraca dagang Oktober berpotensi surplus lagi


Rabu, 14 November 2018 / 18:51 WIB
Apindo: Neraca dagang Oktober berpotensi surplus lagi
ILUSTRASI. ANALISIS - Hariyadi B Sukamdani, Ketum APINDO


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan kembali merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk periode Oktober 2018. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksi neraca perdagangan berpotensi surplus seiring dengan perbaikan ekspor.

"Harusnya bisa berlanjut surplus karena karena secara siklus biasanya neraca dagang bulan Oktober masih positif," ujar Ketuan Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11).

Di samping itu, Hariyadi menilai, ekspor juga seharusnya terdongkrak oleh pelemahan nilai tukar yang cukup tajam sepanjang Oktober lalu. Sektor manufaktur, menurutnya, kemungkinan juga bisa mengalami perbaikan ekspor dibandingkan bulan lalu. Asal tahu saja, ekspor manufaktur pada September mencatat penurunan 7,66% secara bulanan.

"Harusnya ekspor dari sektor komoditas mineral juga bagus, seperti batubara saya lihat masih cukup oke ekspornya," lanjut Hariyadi. Sebaliknya, ia memprediksi, laju ekspor minyak sawit mentah (CPO) di Oktober terbilang berat lantaran banyak keluhan adanya kondisi oversuplai.

Kendati begitu, Hariyadi tak menghitung persis berapa potensi surplus neraca dagang untuk periode Oktober ini. "Saya kira perolehannya tidak akan jauh-jauh dari surplus bulan sebelumnya," tandas dia.

September, neraca perdagangan Indonesia merealisasikan surplus sebesar US$ 230 juta. Hal ini lantaran ekspor tumbuh lebih besar ketimbang impor. Secara kumulatif, Indonesia masih tetap mencatat defisit US$3,79 miliar sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×