kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apakah virus corona benar-benar ada? Ini jawaban tim gugus tugas Covid-19


Selasa, 16 Juni 2020 / 19:30 WIB
Apakah virus corona benar-benar ada? Ini jawaban tim gugus tugas Covid-19
ILUSTRASI. Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian masyarakat ingin memahami seluk beluk mengenai virus SARS-CoV-2 penyebab Coronavirus disease 2019 atau COVID-19. Salah satu pertanyaan yang masuk melalui laman covid19.go.id dan kanal media sosial yakni keberadaan COVID-19.

“Apakah COVID-19 benar-benar ada?” Demikian ucapan Dokter Reisa Broto Asmoro menyampaian pertanyaan dari warga yang menanyakan keberadaan penyakit itu. COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan salah satu jenis virus Corona, yakni SARS-CoV-2. 

Baca Juga: Hippindo harapkan bantuan dari pemerintah yang dapat langsung dirasakan pengusaha

“Saya perlu sampaikan, virus ini benar-benar ada saudara-saudari,” tegas Reisa sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional saat konferensi pers di Media Center, Jakarta, pada Selasa (16/6).

Ia mengatakan bahwa ilmuwan dari LBM Eijkman telah memetakan beberapa whole genome sequence (WGS) atau merinci identitas virus dari pasien yang ada di Indonesia. Data ini bermanfaat untuk penelitian lanjut untuk mengetahui epidemiologi virus, pengembangan vaksin dan juga obat antivirus. 

Menurutnya, Kepala Lembaga Eijkman Profesor Amin Subandrio mengatakan dengan mengetahui virus yang beredar, kita juga bisa mendesain vaksin sesuai dengan yang ada di Indonesia. 

“Maka dari itu, penting sekali mengetahui status kesehatan kita. Apakah kita positif atau negatif COVID-19. Apabila positif, maka penyembuhan dapat dilakukan. Ingat, lebih dari 15.000 saudara-saudari kita sudah sembuh dari COVID-19, dan jika negatif, kita harus makin waspada melindungi diri kita dari penularan virus COVID-19 oleh orang lain,” pesannya.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) jaga kinerja produksi di tengah pandemi corona (Covid-19)

Dokter Reisa mengatakan bahwa virus yang pertama kali ditemukan pada Desember 2019 memiliki banyak jenis. Virus ini biasanya ditemukan pada satwa. Beberapa jenis virus Corona menginfeksi manusia, seperti severe acute respiratory syndrome atau SARS pada awal tahun 2000-an dan middle east respiratory syndrome atau MERS di 2012. 

“Sejauh ini, kita ketahui ada beberapa jenis virus Corona yang dapat menyerang manusia. Tipe virus-virus tersebut adalah penyebab wabah raya dunia sebelumnya, yang tadi saya sebutkan SARS dan MERS Cov, dan ketiga ini SARS-CoV-2,” ujar Reisa. 




TERBARU

[X]
×