kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa yang Membuat BI Akhirnya Menaikkan Suku Bunga 25 Basis Poin Jadi 3,75%?


Rabu, 24 Agustus 2022 / 06:08 WIB
Apa yang Membuat BI Akhirnya Menaikkan Suku Bunga 25 Basis Poin Jadi 3,75%?
ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah 17 bulan berturut menahan suku bunga di level 3,5%, Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan juga suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2022. Kini suku bunga acuan BI sebesar 3,75%.

BI juga menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3% dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan beberapa alasan yang memengaruhi langkah BI menaikkan suku bunga acuan. Yakni kondisi inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Terkait dengan inflasi, kata Perry, inflasi yang dilihat BI adalah inflasi secara fundamental yang tercermin dari inflasi inti. Dengan melihat kondisi terkini, Perry meyakini, inflasi inti bisa melampaui batas atas sasaran BI yang sebesar 4% yoy.

“Inflasi inti bisa di 4,15% yoy. Kenaikan risiko inflasi inti dan ekspektasi inflasi ini rembetan dari kenaikan inflasi harga bergejolak dan diatur pemerintah. Ini yang kami respon dengan meningkatkan suku bunga acuan,” tutur Perry saat menjawab pertanyaan awak media, Selasa (23/8).

Baca Juga: BI Ungkap Alasan Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps Menjadi 3,75%

Padahal, pada pertemuan sebelumnya, BI masih meyakini inflasi inti pada tahun 2022 akan bergerak di kisaran sasaran BI yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy, sehingga bisa memberi ruang untuk BI menahan suku bunga acuan selama beberapa waktu.

Kemudian, alasan lain bagi BI untuk mulai menaikkan suku bunga pada bulan ini adalah pertumbuhan ekonomi yang mulai solid. Ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 yang sebesar 5,44% yoy, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Pemulihan ekonomi ini juga diperkirakan terus berlanjut, seiring dengan perbaikan berbagai indikator dini. Sehingga, BI pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 bisa mencapai 5,5% yoy, atau kembali meningkat dari capaian pertumbuhan pada kuartal sebelumnya.

Perry melihat, ini menunjukkan kekuatan permintaan dalam negeri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Inilah yang menjadi salah satu alasan bagi BI untuk akhirnya menaikkan suku bunga acuan.

Selanjutnya, alasan BI untuk menaikkan suku bunga acuan adalah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi global yang tidak menentu. Apalagi, dampak kebijakan suku bunga bank sentral negara maju berdampak pada terbatasnya aliran modal asing ke Indonesia dan memberi tekanan pada rupiah.

BI juga melakukan triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, DNDF, dan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder saat investor asing melepas SBN. Namun, di sisi lain, BI juga melakukan penjualan SBN berjangka pendek

“Ini kami lakukan untuk memperkuat nilai tukar rupiah, agar imbal hasil ini menarik untuk jangka pendek. Sehingga, akan ada investasi portofolio yang masuk ke dalam negeri,” terang Perry.

Perry menyebutnya Operasi Twist. Dalam hal ini, ia juga bertujuan untuk menstabilkan pergerakan yield SBN agar ada dana asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri, sehingga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional dan mengurangi beban pemerintah.

Baca Juga: BI: Inflasi Tahun 2022 Bisa Melebihi 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×