Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah Indonesia segera membentuk matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni Angkatan Siber.
“Sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat Tentara Nasional Indonesia dengan menghadirkan Angkatan Siber,” kata Bamsoet, diberitakan Kompas.com, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya, TNI Angkatan Siber diperlukan untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Usulan pembentukan TNI Angkatan Siber sebelumnya juga pernah disinggung oleh Presiden Joko Widodo.
Lalu, apa itu TNI Angkatan Siber yang dikabarkan akan menjadi matra keempat TNI?
Apa itu TNI Angkatan Siber?
Pembentukan TNI Angkatan Siber awalnya diusulkan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto pada 7 Agustus 2023.
TNI Angkatan Siber adalah matra TNI yang akan berfokus menangani masalah serangan siber yang melibatkan teknologi, seperti peretasan.
Baca Juga: 12 Hal Terlarang Dilakukan Saat Misa Agung Paus Fransiskus di GBK 5 September 2024
Menurutnya, TNI Angkatan Siber dapat dibentuk seperti tentara Singapura yang memiliki digital and intelligence service sebagai matra keempat.
"Saya harus menawarkan roadmap-nya, apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Andi, dikutip dari Kompas.com (11/8/2023).
Tak hanya Singapura, Amerika Serikat juga memiliki Angkatan Siber, melengkapi matra Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara.
Atas usulan tersebut, TNI melakukan pengkajian terkait sumber daya manusia (SDM) yang menjadi bagian dari Angkatan Siber.
“Runutan SDM-nya seperti apa, tamtama, korps-nya apa, bintaranya apa, kemudian perwiranya, terus berjenjang, kemudian pengembangan kariernya seperti apa,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI saat itu, Laksamana Muda Julius Widjojono.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan, Angkatan Siber penting untuk melakukan peperangan yang saat ini sudah masuk ke ranah perang siber.
Baca Juga: H-2 Penutupan Pendaftaran CPNS, Cek Lagi Cara Buat Akun di Sscasn.bkn.go.id
"Saat ini, pertahanan dan keamanan tidak hanya memerlukan kekuatan seperti pesawat tempur, kapal perang, tank dan sebagainya. Saat ini perang sudah masuk ke ranah-ranah perang siber," kata Hadi, dilansir dari Kompas.com Rabu.
Menurutnya, Kementerian Pertahanan saat ini sedang membangun kemampuan untuk melakukan dan menangkal perang siber.
Perang siber merupakan kejadian serangan siber yang dapat melanda Indonesia. Misalnya, peretasan ransomware ke server Pusat Data Nasional (PDN) beberapa bulan lalu.