Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan untuk menyelesaikan polemik perluasan Bandara Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah. Dalam rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Selasa (1/4) siang, diputuskan bahwa Angkasa Pura I sebagai pihak pengelola bandara dan Kementerian Pertahanan sebagai pemilik tanah akan berbagi hasil.
“Dari hasil rapat tersebut, yang pertama, Pak Presiden meminta dalam waktu dua minggu ke depan hal yang berkaitan dengan teknis kerja sama antara AP dengan Kemenhan yang memiliki lahan, baik yang bagi hasil maupun di dalam sewa lahan tersebut tuntas,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, seusai rapat.
Dengan adanya proposal baru dari Kementerian Pertahanan, kata Hatta, Menteri Keuangan melalui Dirjen Kekayaan Negara akan menetapkan pola kerja sama yang lebih spesifik. Misalnya, dalam sektor komersil akan dikembangkan oleh AP I. Pemerintah juga akan menyelesaikan Peraturan Pemerintah sebagai dasar dalam membuat pola kerja sama baru itu.
“Dalam dua minggu akan dituntaskan,” ujar Hatta.
Saat membuka rapat soal perluasan Bandara Ahmad Yani, Presiden mengatakan, awalnya ada ketidaksesuaian antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Presiden meminta agar perluasan bandara itu segera diselesaikan.
“Sudah lama ditunggu untuk dilakukan peningkatan kapasitas di bandara itu,” ujar Presiden.
Perluasan Bandara Ahmad Yani ini sempat tertunda pengerjaannya karena ada kenaikan harga sewa lahan milik TNI Angkatan Darat. Proyek ini merupakan gabungan dari Angkasa Pura I, pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan pemerintah Kota Semarang. Masing-masing instansi pun sudah mengeluarkan biaya sendiri. Misalnya, pemerintah pusat sudah mengeluarkan dana Rp 487 miliar.
Pengeluaran itu disalurkan melalui anggaran Kementerian Perhubungan sebesar Rp 308 miliar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 171,19 miliar, dan Pemerintah Kota Semarang senilai Rp 8,15 miliar. Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemkot Semarang juga telah menganggarkan masing-masing Rp 58 miliar dan Rp 25 miliar untuk pembangunan jalan akses menambah rencana proyek pembangunan AP I yang nilainya melebihi Rp 1,1 triliun. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News