Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sulit membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2020 ini di tengah ketidakpastian wabah virus corona (Covid-19) beserta dampaknya yang signifikan.
Proyeksi yang akurat sangat sulit dilakukan dalam kondisi perubahan yang masih terus terjadi sangat dinamis pada perekonomian global maupun domestik.
“Hampir semua lembaga saat ini yang bisa dilakukan adalah membuat skenario. Kami pun di Kementerian Keuangan membuat beberapa skenario,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden, Jumat (20/3).
Baca Juga: Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal meleset dari target
Skenario-skenario yang disiapkan Kemenkeu mempertimbangkan sejumlah hal, yaitu mulai dari kemungkinan durasi penyebaran Covid-19 berlangsung panjang, kemungkinan pergerakan manusia semakin dipersempit bahkan hingga lock-down.
Lalu, kemungkinan turunnya volume perdagangan internasional, kemungkinan turunnya industri penerbangan, hotel, dan restoran, hingga konsumsi rumah tangga terhadap kebutuhan pokok dan kesehatan.
Kemenkeu juga memasukkan kemungkinan disrupsi pada sektor tenaga kerja karena terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan, serta pertimbangan harga minyak dunia yang sedang jatuh.
Dalam skenario moderat, Sri Mulyani mengatakan, dampak wabah corona terhadap perekonomian diperkirakan masih dapat teratasi sehingga ekonomi tumbuh di atas 4% tahun ini.
Baca Juga: Efek corona, Fitch pangkas pertumbuhan ekonomi global
Namun pada skenario yang lebih berat, pertumbuhan ekonomi diproyeksi bisa hanya 2,5% hingga bahkan 0% pada tahun ini.
“Masalah yang jauh lebih berat yaitu kalau durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan sampai 6 bulan, kemudian terjadi lockdown, perdagangan internasional pun drop di bawah 30%, dan penerbangan drop 75% sampai 100%. Maka skenario bisa menjadi lebih dalam yaitu pertumbuhan ekonomi bisa 2,5% sampai 0%,” tandas Menkeu.
Baca Juga: Jokowi perintahkan realokasi dana pusat dan daerah untuk lawan virus corona
Sri Mulyani mengatakan, tentunya pemerintah berharap skenario terburuk tidak akan terjadi. Namun ia pun belum dapat memastikan seperti apa persisnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi.
Sri Mulyani menegaskan, saat ini pemerintah melakukan persiapan berdasarkan skenario-skenario tersebut.
“Kita sama-sama melihat kalau skenario ini, apa artinya. Kalau skenario ekonomi turun di bawah 4%, seperti apa. Kalau sampai di bawah 3% juga seperti apa. Pemerintah akan fokus mempersiapkan agar bisa membantu masyarakat dan sektor usaha secara maksimal,” tuturnya.
Baca Juga: Ramalan ILO: Bakal ada 25 juta orang di dunia kehilangan pekerjaan akibat corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News