kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Musim Hujan 2023, PUPR Optimalkan Infrastruktur Pengendali Banjir


Jumat, 30 September 2022 / 11:58 WIB
Antisipasi Musim Hujan 2023, PUPR Optimalkan Infrastruktur Pengendali Banjir
ILUSTRASI. antisipasi banjir


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  membangun infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bermanfaat untuk mitigasi bencana alam. Hal tersebut digunakan untuk mengantisipasi musim hujan 2022/2023 sekaligus mengantisipasi bencana hidrologi.

Pemerintah akan mengoptimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air untuk mengendalikan volume air masuk ke sungai.

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko mengatakan salah satu faktor terjadinya banjir adalah terjadinya penyempitan daerah resapan air, kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau berkurangnya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas fungsi sungai, serta dampak cuaca ekstrem akibat pemanasan global.

“Tangkapan air hujan sekitar 80% masuk ke sungai, sehingga perlu dilakukan pengendalian pada pelimpasant (run off) supaya tidak masuk ke sungai. Kementerian PUPR mempunyai tugas di sepadan sungai selain juga membuat infrastruktur pengendali banjir dan tampungan air,” kata Jarot Widyoko dalam keterangan resminya, Jumat (30/9).

Baca Juga: Bendungan Pengendali Banjir Jakarta Ini Bakal Rampung November 2022  

Berbagai strategi dilakukan pemerintah untuk meminimalisir terjadinya banjir di Indonesia dengan mengkoordinir Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) di antaranya mengoptimalkan tampungan waduk, kolam retensi dan bendung, tunel pengendali banjir, floodway, pompa pengendali banjir, dan peningkatan kewaspadaan dan inventarisasi alat berat.

“Peta sebaran kejadian bencana selama Januari-Agustus 2022 sebanyak 712 kejadian, sehingga diperlukan peningkatan koordinasi antara kementerian/lembaga, pemda, TNI/Polri, serta masyarakat sebagai bentuk antisipasi dan peningkatan kesiapsiagaan,” sambungnya.

Selain memantau tampungan air, pemerintah turut mengoptimalkan infrastruktur pengendali banjir seperti tanggul sepanjang 1.971 km dan pengaman pantai sepanjang 129 km. Infrastruktur pengendali lava, banjir lahar dingin, dan sedimen melalui pemanfaatan 58 sabo dam dan 126 check dam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×