kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Lonjakan Inflasi, Pemerintah & BI Diminta Perkuat Pengendalian Harga


Minggu, 13 Maret 2022 / 11:30 WIB
Antisipasi Lonjakan Inflasi, Pemerintah & BI Diminta Perkuat Pengendalian Harga
ILUSTRASI. Pedagang melayani calon pembeli kebutuhan pokok di Pasar kawasan Tanjung Duren, Jakarta, Senin (7/3/2022). Antisipasi Lonjakan Inflasi, Pemerintah & BI Diminta Perkuat Pengendalian Harga.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa tingkat inflasi di tahun 2022 diperkirakan akan cenderung meningkat sejalan dengan kenaikan inflasi inti yang ditopang oleh peningkatan perputaran uang sejalan dengan prospek.

“Selain itu, inflasi inti juga berpotensi meningkat jika terjadi pass through dari produsen ke konsumen karena terjadi kenaikan ongkos produksi,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (11/3).

Josua menambahkan, kenaikan tarif PPN sebesar 1% menjadi 11% per April 2021 juga akan menyumbang inflasi pada tahun ini. Ditambah lagi tren kenaikan harga di beberapa komoditas pangan juga cenderung meningkat seperti minyak goreng, daging sapi, kedelai dan cabai merah.

Baca Juga: BI Proyeksi Inflasi Maret 2022 Capai 0,48% mom

Sehingga kenaikan harga pangan tersebut menurutnya perlu ditangani dengan langkah-langkah stabilisasi harga oleh pemerintah pusat dan daerah mengingat jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri karena adanya permintaan yang meningkat.

“Diperkirakan permintaan terhadap sejumlah bahan pokok yang cenderung meningkat meskipun panen padi diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret hingga April 2022 juga diharapkan akan mengendalikan inflasi pangan,” jelasnya.

Meskipun demikian, Josua menyarankan Pemerintah bersama Bank Indonesia perlu memperkuat kondisi pengendalian harga baik di tingkat daerah dan nasional. Selain itu, pemerintah juga perlu mengendalikan inflasi harga bergejolak dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.

Baca Juga: IMF: Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global Bisa Turun Akibat Perang di Ukraina

“Dengan upaya stabilisasi harga pangan tersebut, maka diharapkan inflasi sisi supply tidak sampai mengganggu pemulihan konsumsi masyarakat pada tahun ini,” kata Josua.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, terkait dengan kondisi kenaikan harga komoditas global termasuk harga minyak mentah, pemerintah pun diperkirakan akan mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sedemikian sehingga dapat mengelola ekspektasi inflasi cenderung terjangkar sesuai dengan target sasaran inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×