kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,15   3,14   0.35%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah siapkan modifikasi cuaca


Minggu, 07 Maret 2021 / 15:12 WIB
Antisipasi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah siapkan modifikasi cuaca
ILUSTRASI. Antisipasi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah siapkan modifikasi cuaca


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Basar menyebut, TMC dilakukan pada waktu tersebut karena pada bulan Maret masih terdapat awan potensial yang dapat disemai menjadi hujan. Hal ini sekaligus juga sebagai upaya mengurangi potensi terjadinya karhutla di beberapa daerah yang dalam beberapa waktu ini mengalami kejadian karhutla.

Terlebih masih di masa pandemi COVID-19 dan menjelang bulan Ramadhan untuk menjamin agar masyarakat tidak mendapatkan dampak yang menyulitkan akibat dari karhutla dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Basar mengatakan, TMC terus didorong menjadi salah satu upaya permanen dalam pengendalian karhutla. TMC dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan melalui aktivitas penyemaian awan (cloud seeding). Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat sengaja diinjeksikan langsung ke dalam awan agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalam awan segera dimulai.

Ia bilang, TMC terbukti berhasil menjadi salah satu upaya paling efektif mencegah karhutla di tahun 2020, karena hasilnya dapat membasahi gambut, mengisi kanal, serta embung untuk membantu tim pemadam darat.

Baca Juga: Ini panduan kesiapsiagaan potensi banjir bandang Jakarta dua hari ke depan

"Dengan kata lain, penyemaian awan bertujuan untuk mempercepat proses tumbukan dan penggabungan butir air di dalam awan sehingga terjadi hujan," tutur Basar.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk pengendalian karhutla tahun 2021 diantaranya untuk selalu melakukan pengecekan secara konsisten tinggi muka air gambut, kanal, dan embung dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Keberadaaan teknologi yang memungkinkan kemampuan membaca tanda-tanda alam harus betul-betul dioptimalkan. KLHK bersama BMKG, BPPT, BNPB, TNI AU, pemerintah daerah serta dukungan pakar iklim dari akademisi terus mengembangkan penerapan teknologi yang mendukung upaya pencegahan karhutla.

Selanjutnya: KLHK: Ada perbaikan kualitas udara selama pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×