Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) akan mengantisipasi dampak kenaikan bea masuk impor baja yang diberlalukan Amerika Serikat. Kemperin akan melakukan pengetatan dalam monitoring impor baja sebagai langkah awal melindungi industri dalam negeri yang diperkirakan akan kebanjiran produk baja dari China.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mengestimasi Indonesia akan menjadi pasar baru dari industri baja China. Sebagai gambaran, kebijakan AS menaikkan bea masuk impor baja, bisa memicu China sebagai pengekspor baja mengalihkan pasarnya ke wilayah lain, termasuk Indonesia.
Untuk itu, Kemperin akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk monitoring impor baja. "Tentu kami akan akan melakukan safe guard dengan bea masuk anti dumping sama yang dilakukan Amerika," kata Airlangga, Rabu (7/3).
Menurutnya, langkah antisipasi itu sebagai konsekuensi Indonesia yang telah masuk dalam perjanjian China-AFTA, yang memberikan kelonggaran dalam perdagangan internasional. Terlebih lagi, baja sudah dikeluarkan dari daftar komoditas yang masuk dalam larangan terbatas. Tapi, bea masuk anti dumping ini hanya akan dikenakan saat impor baja sudah dinilai berlebih.
"Jadi akan tergantung momentum," imbuh Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News