kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Anies Baswedan Usung Program Contract Farming, Begini Persyaratannya


Minggu, 24 Desember 2023 / 08:57 WIB
Anies Baswedan Usung Program Contract Farming, Begini Persyaratannya
ILUSTRASI. Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan melakukan kampanyenya ke ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (23/12).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BREBES. Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan berencana menerapkan contract farming atau pertanian kontrak untuk mengendalikan harga pangan jika dirinya terpilih sebagai presiden.

"Malam ini di Larangan, Brebes, kami mengadakan perjanjian untuk pembelian hasil panen. Jaminan hasil panen, sebuah program yang kami luncurkan, yang biasa kami sebut contract farming,” kata Anies usai pertemuan dengan para petani.

Bekas Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menjelaskan syarat-syarat para petani yang ingin berpartisipasi dalam program contract farming tersebut.

"Jadi petani mengisi data dirinya, kemudian disiapkan stiker sebagai penanda di tempat dia tinggal. Kemudian mereka nanti akan kami siapkan dokumen kontraknya," kata Anies pada wartawan, Sabtu (23/12).

Baca Juga: Hitungan Litbang Kompas: Mahfud MD Paling Lama Bicara dalam Debat Cawapres

Lebih lanjut, Anies menjelaskan pada prinsipnya para petani tersebut akan didorong untuk terlibat dalam koperasi agar kebutuhan-kebutuhan petani itu dapat dipenuhi. 

"Contract farming ini untuk komoditas-komoditas pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat yang sering kali harganya tidak stabil. Padahal kita tahu produksinya itu relatif konsisten kecuali ada gangguan cuaca," jelas Anies.

Dengan cara ini, kata Anies, para petani memiliki rasa tenang saat mereka menanam, merawat, panen sudah jelas akan ada pembelinya dan harganya sudah disepakati.

"Konsumsinya juga relatif stabil. Tapi tata niaganya justru tidak dikontrol dengan baik dan dengan adanya jaminan pemilihan panen ini, maka kita berharap akan ada stabilitas dan ini untuk komoditas lain seperti beras dan cabe," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×