kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,59   7,24   0.78%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anies Baswedan Tak Jadi Gubernur Lagi Oktober Ini, Bagaimana Nasib Karir Politiknya?


Senin, 03 Januari 2022 / 16:48 WIB
Anies Baswedan Tak Jadi Gubernur Lagi Oktober Ini, Bagaimana Nasib Karir Politiknya?
ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan pers pada awak media saat pemberlakuan Crowd Free Night


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2022 telah tiba. Jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun akan habis pada Oktober tahun ini. Ia akan digantikan oleh pelaksana tugas karena pilkada DKI Jakarta baru akan digelar kembali pada 2024, berbarengan dengan pemilihan presiden dan pemilu legislatif.

Lalu, bagaimana nasib karir politik Anies setelah kehilangan jabatan?

Gelap Gulita

Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai Anies akan menghadapi jalan terjal jika ingin mencalonkan diri pada Pilpres 2024. Sebab, Anies sudah kehilangan panggung politiknya.

"Menjaga performa dan elektabilitas tentu bukan pekerjaan mudah. Pada 2022, Anies bukan lagi gubernur dan karenanya tak punya pangguung politik lagi. Di situ ujian elektabilitas yang sesungguhnya," kata Adi Prayitno kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Apa pun judulnya, dua tahun tanpa panggung politik itu sangat berpengaruh, baik dari segi pemberitaan, perbincangan politik," ia menambahkan.

Selain itu, Adi juga menyoroti minimnya kans partai politik untuk mengusung Anies di Pilpres mendatang. Ia mengatakan, Anies memang termasuk salah satu sosok dengan elektabilitas paling moncer di antara sosok-sosok lain.

Baca Juga: Anies Baswedan: Dari Awal Sering Katakan, Tidak Minta Anda Untuk Sukai Saya

Meskipun demikian, Anies yang notabene datang dari latar belakang profesional tidak memiliki dukungan resmi dari partai politik untuk karier politiknya. Adi menilai, kecenderungan partai-partai politik jelang Pilpres 2024 adalah menjagokan elite mereka untuk maju.

Ini membuat Anies tak punya garansi apa-apa untuk mengamankan peluang ke Istana Negara.

"Saya kira pencapresan Anies tahun 2024 itu gelap gulita. Karena selama 2022-2024, dua tahun itu panjang sekali dan pasti dua tahun itu sudah banyak yang muncul figur-figur baru dan idola-idola lain, baik itu menteri ataupun dari Plt yang bakal ditunjuk nantinya," ungkap Adi.

Ia pun menilai Anies bisa saja kembali mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta 2024 jika tak mendapatkan tiket nyapres dari parpol. "Balik lagi ke Jakarta, itu pilihan rasional," katanya.

Namun ada juga pendapat berbeda mengenai nasib politik Anies pasca lengser sebagai gubernur.




TERBARU

[X]
×