Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan enggan melakukan "blusukan" layaknya kandidat calon presiden lain.
Menurutnya, cara yang dilakukannya dia sebut dengan "berkeliling" bukan blusukan yang terkesan seperti melakukan inspeksi mendadak.
"Bukan blusukan. Ini cara saya yang disebut dengan berkeliling. Saya tidak masuk ke kampung karena saya bukan pejabat pemerintah yang bisa melakukan inspeksi," ujar Anies di sela-sela perjalanan 3.000 kilometer keliling Pulau Jawa.
Mantan Tim delapan Komisi Pemberantasan Korupsi ini juga menjelaskan alasan lain tidak mau melakukan blusukan ke daerah perkampungan.
"Saya ingin otentik. Saya tidak ingin datang mencari masalah dan mengekspose. Mari kita lihat Indonesia dengan lebih baik," ucapnya.
Anies mengatakan, dia lebih memilih mendatangi komunitas-komunitas dengan berbicara dan mengajak diskusi. Salah satu caranya adalah dengan menempuh jalur darat berkeliling Pulau Jawa.
"Dengan begini, kami bisa lebih dekat dengan realitas yang ada," ucap Rektor Universitas Paramadina itu.
Menurut Anies, cara berkeliling ini sebenarnya sudah lama dia terapkan saat menggagas gerakan Indonesia Mengajar.
Gerakan Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar di daerah pelosok Indonesia.
Mahasiswa-mahasiswi terbaik dari seluruh universitas dikirimkan ke wilayah itu untuk menjadi tenaga pengajar.
Anies menjelaskan perbedaan cara berkeliling dalam Indonesia Mengajar dengan saat ini yang dia lakukan adalah publisitas.
"Kalau dulu biasanya saya jalani sendiri, tidak ada yang merekam. Sekarang membawa media, supaya pesan saya untuk mengajak masyarakat turun tangan bisa dilipatgandakan," ucap Anies.
Seperti diketahui, Anies adalah satu dari 11 peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat. Anies adalah kandidat eksternal, yang bukan berasal dari Partai Demokrat.
Untuk memenangkan konvensi, Anies memutuskan berkampanye keliling Pulau Jawa sejauh 3.000 kilometer selama enam hari perjalanan.
Perjalanan panjang itu dimulai pada Jumat (20/12/2013) dari Jakarta. Dari Jakarta, Anies bertolak ke Bandung, Tasiklamaya, Bantul, Kota Yogyakarta, Blitar, Kediri, Jombang, Bangkalan, Surabaya, Rembang, dan Pekalongan. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News