Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SURABAYA. Suasana Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tampak lengang akibat truk-truk angkutan tidak beroperasi hari ini, Rabu (20/3/2013).
pantauan Harian Surya di pelabuhan, kemacetan yang biasanya terjadi saat truk-truk besar pengangkut peti kemas dan barang yang hilir mudik, hari ini sudah tak tampak.
Hal ini terjadi karena Organda Angkutan Khusus Tanjung Perak, meminta semua anggotanya menghentikan kegiatan operasional. Permintaan yang disampaikan olejh, Kody Freddy Lamahayu, selaku ketua Organda Angkutan Khusus Tanjung Perak.
Aksi dilakukan sebagai bentuk protes akan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI No 1 tahun 2013, tentang pengendalian penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Seorang petugas gerbang PT Terminal Peti Kemas (TPS), para sopir truk telah memastikan tidak beroperasional, sehingga pintu gerbang untuk truk pun ditutup.
Sementara di bundaran antara Jalan Jakarta dan pintu tol Perak, sejumlah personel polisi berjaga-jaga.
Nyoman Gede Saputra, Kepala Otoritas Pelabuhan mengakui, tidak beroperasinya truk-truk angkutan pelabuhan itu membuat aktivitas pengiriman di pelabuhan Tanjung Perak berhenti.
"Kami mencoba menengahi agar mogoknya tak perlu lama-lama. Jadi kalau bisa tidak sampai besok (kamis) jam 6, tapi sampai nanti jam 3-4 an saja," kata Nyoman.
Meski hanya sehari, dipastikan kerugian pengusaha akibat tidak beroperasional ini cukup besar.
"Tidak bisa mengirim, tidak bisa bongkar, dan harus keluar biaya lebih karena jadwal pengiriman yang molor," kata Nyoman. (Surya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News