Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mengatakan, pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) memang masih perlu ditingkatkan kinerjanya, karena penyerapannya masih 31,4% sampai awal bulan ini.
“Kami pun selalu menekankan agar pemerintah terus melakukan penyempurnaan baik dari sisi akurasi data, regulasi, maupun infrastruktur pendukungnya,” kata Puteri kepada Kontan.co.id, Kamis (17/9).
Dengan demikian, penyerapan dapat ditekan tidak hanya dari sisi nominal, namun juga kualitas dan dampaknya. Terutama pada aspek kesehatan serta menjaga konsumsi masyarakat.
“Tentunya, hal ini juga perlu dikawal dan dievaluasi secara rutin untuk menentukan apakah diperlukan penyesuaian atas desain stimulus PEN ini,” kata Puteri.
Baca Juga: Ini senjata Menkeu Sri Mulyani pertahankan ekonomi masyarakat bawah
Puteri menambahkan, bersamaan dengan itu, belanja pemerintah yang juga menjadi motor penggerak ekonomi sektor riil perlu didorong. Sehingga, percepatan belanja tidak hanya semata-mata mendorong serapan anggaran tetapi juga diarahkan menjadi belanja berkualitas yang memberikan trickle-down effect terhadap pemulihan daya beli dan kapasitas usaha masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap dengan bantalan sosial yang digelontorkan pemerintah, ekonomi di kuartal III-2020 dapat berada di kisaran 0% sampa minus 2,1%. Namun jika praktik PSBB DKI Jakarta jilid kedua terbukti menghambat ekonomi, Menkeu bilang tidak menuntut kemungkinan ekonomi bisa lebih rendah dari minus 2,1%.
“Seluruh kegiatan masyarakat terhenti, sekarang masih melihat skala menurun, bisa jadi lebih rendah dari 2,1% perkiraan yang terbaru akan lihat berdasrkan assesement terhadap pergerakan dua pekan ini kita berharap mungkin tidak terlalu jauh penurunannya,” ujar Menkeu, Selasa (15/9).
Adapun, di kuartal IV-2020 ekonomi diprediksi mencapai 0,4% sampai 3,1%. Tetapi, Menkeu bilang proyeksi itu tergantung pada pencegahan kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun ekonomi diperkirakan berada di rentang minus 1,1% sampai 0,2%.
“Mungkin tone-nya melihat kemungkinan dalam kisaran ini karena adanya PSBB di DKI Jakarta harus betul-betul persiapan kemungkinan di lower end,” ujar Menkeu.
Selanjutnya: Soal upaya pemerintah jaga sektor keuangan, begini kata Sri Mulyani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News