kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.844   -104,00   -0,66%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Anggota DPR temukan penyimpangan penyaluran beras miskin


Selasa, 20 Desember 2011 / 12:48 WIB
Anggota DPR temukan penyimpangan penyaluran beras miskin
ILUSTRASI. Benjolan di punggung bisa disebabkan oleh banyak hal./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/07/2011.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Komisi IV DPR Ma’mur Hasanuddin meminta Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Bulog) memperbaiki manajemen pengelolaan beras miskin (raskin). Sebab, dia menemukan, proses penyaluran raskin tahun 2011 ini mengalami banyak penyimpangan mulai dari validasi data, ketepatan sasaran, jumlah raskin yang harus sampai ke tangan penerima hingga jenis beras yang harus sampai ke tangan penerima.

Berkaitan dengan data, Ma’mur meminta Bulog berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperbarui data rumah tangga miskin. Dengan menggunakan data mutakhir, dia berharap raskin dibagikan secara merata.

Selama ini Ma’mur menemukan di daerah Jawa Barat dan Sumatera raskin dibagi secara merata dengan mengurangi jumlah beras yang disampaikan. “Jadi yang seharusnya jatah per rumah tangga mendapat 15 kilogram (kg) per bulan, namun pada kenyataannya mereka mendapat hanya 2,5 kg hingga 3 kg,” ujarnya dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (20/12).

Ma'mur juga menemukan ada penyaluran beras yang dicampur dengan gaplek seperti yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur. Padahal, dia bilang kualitas raskin seharusnya seharga Rp 5.500 per kg.

Karena itu, dia berharap pemerintah merapikan kembali penyaluran raskin di 2012 mendatang. “Namun yang lebih penting lagi, agar pemerintah memikirkan bagaimana mengentaskan kemiskinan sehingga tidak perlu lagi ada program raskin," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×