kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Anggaran subsidi energi 2018 naik Rp 13,51 triliun


Kamis, 17 Agustus 2017 / 15:14 WIB
Anggaran subsidi energi 2018 naik Rp 13,51 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Pemerintah kembali mengusulkan kenaikan anggaran subsidi energi dalam Rancangan APBN (RAPBN) tahun depan. Hal ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan konsumsi rumah tangga sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 5,4% di 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah mengusulkan anggaran subsidi energi di tahun depan sebesar Rp 103,37 trilun. Jumlah itu terdiri dari anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kilogram (kg) sebesar Rp 51,13 triliun dan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 52,23 triliun.

"(Anggaran subsidi listrik) ini adalah untuk subsidi 450 VA dan 900 VA. Meskipun kemarin banyak yang menyampaikan adanya kenaikan harga listrik namun sebagian dari 900 VA masih disubsidi, kata Sri Mulyani, Rabu (16/8).

Baik anggaran subsidi BBM dan elpiji 3 kg maupun anggaran subsidi listrik, naik masing-masing Rp 6,64 triliun dan Rp 6,87 triliun. Dengan demikian, anggran subsidi energi tahun ini naik Rp 13,51 triliun dari APBN Perubahan (APBN-P) 2017 yang sebesar Rp 89,86 triliun.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, anggaran subsidi yang diberikan tahun depan untuk menjaga daya beli masyarakat. Apalagi, konsumsi masyarakat sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar.

"Karena pertumbuhan ekonomi akan mencapai di atas 5% apabila konsumsi itu tetap dijaga sekitar 5% juga," tambahnya. Sementara itu, konsumsi rumah tangga di kuartal pertama dan kedua tahun ini masih di bawah 5%, yaitu masing-masing 4,94% dan 4,95%.

Tak hanya itu, kenaikan anggaran subsidi tersebut juga untuk menjaga inflasi agar bisa 3,5% sebagaimana ditetapkan dalam asumsi makro tahun depan. Sebab, inflasi tahun ini diperkirakan sedikit meningkat dibanding tahun lalu.

Selain subsidi energi, pemerintah juga menganggarkan subsidi nonenergi dengan total Rp 69,04 triliun. Namun jumlah itu justru turun hampir Rp 10 triliun dibanding anggaran tahun ini.

Jumlah itu, diantaranya terdiri dari anggaran subsidi pangan Rp 7,3 triliun dan subsidi pupuk sebesar Rp 28,5 triliun. Dengan demikian, total anggaran subsidi tahun depan sebesar Rp 172,41 triliun, naik Rp 3,53 triliun dari tahun ini yang sebesar Rp 168,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×