kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

Anggaran promosi dagang 2015 turun


Kamis, 26 Februari 2015 / 10:02 WIB
Anggaran promosi dagang 2015 turun
ILUSTRASI. Hari ini, Rabu (13/9/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung.


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Target pemerintah meningkatkan kinerja ekspor hingga 300% dalam lima tahun ke depan, semakin tak realistis. Bukan hanya karena fakta bahwa pertumbuhan ekspor seluruh negara di dunia hanya bisa mencapai 3,8% per tahun seperti data para ekonom.

Sulitnya pemerintah mengejar target pertumbuhan ekspor juga dipicu oleh minimnya anggaran promosi dagang. Tahun ini, misalnya, anggaran promosi dagang untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) di Kementerian Perdagangan (Kemdag) senilai Rp 58 miliar atau turun 5% dari anggaran tahun lalu. Tahun ini, total anggaran Ditjen PEN Kementerian Perdagangan sebesar Rp 280 miliar.

Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag menilai, nilai anggaran promosi itu tidak cukup untuk menggenjot ekspor. Pasalnya, menurut hitungan Kemdag, kebutuhan anggaran promosi dagang pada tahun ini sebesar Rp 250 miliar seperti yang diusulkan kepada parlemen. 

Dengan anggaran promosi hanya Rp 58 miliar, upaya pemerintah mengejar target peningkatan ekspor 300% dalam lima tahun mendatang sangat berat. "Tapi dengan keterbatasan anggaran, kami harus bergerak. Sekarang banyak duta besar dilibatkan untuk membantu kegiatan promosi dagang," ungkap Nus di Jakarta, Rabu (25/2).

Seiring turunnya anggaran promosi, lanjut Nus, acara promosi perdagangan oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag akan berkurang. Pada tahun ini, pameran produk ekspor yang digelar Kemdag diperkirakan hanya 161 acara, lebih sedikit dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 185 acara.

Padahal, sambung Nus, target pemasukan dari kegiatan promosi pada tahun ini minimal sama dengan tahun lalu sebesar US$ 1,5 miliar. Beberapa kegiatan promosi,  antara lain, pameran aktif, misi dagang, dan misi pembelian.

Karena itu, Nus menyayangkan minimnya anggaran promosi dagang Indonesia. Apalagi, pemberlakuan pasar bebas (MEA) sudah ada di depan mata. Dibandingkan negara lain di kawasan seperti Malaysia, anggaran promosi dagang Indonesia sangat minim. Di negeri jiran, anggaran promosi Rp 800 miliar per tahun.

Ari Satria Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag menambahkan, dengan berkurangnya kegiatan promosi perdagangan, instansinya akan lebih aktif dalam kegiatan misi dagang. "Kita lebih menghitung cost and benefit, kita musti target yang mau kita capai," kata Ari.

Biasanya dalam kegiatan misi dagang, Kemdag memberikan fasilitas kepada calon pembeli (buyer) yang datang ke Indonesia dalam kegiatan perdagangannya. Namun, syarat kegiatan misi dagang itu adalah nilai barang yang diperdagangkan di kisaran
US$ 500.000-US$ 1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×