kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran pertahanan naik terus, tahun 2013 Rp 77 T


Kamis, 09 Agustus 2012 / 19:20 WIB
Anggaran pertahanan naik terus, tahun 2013 Rp 77 T
ILUSTRASI. Harga emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 947.000 per gram


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Sejak tahun 2004, Pemerintah terus menambah alokasi anggaran pertahanan. Ini terkait dengan kebijakan modernisasi alutsista. Rencananya, untuk tahun 2013, anggaran pertahanan akan menembus Rp 77 triliun.

"Anggaran pertahanan dari tahun ke tahun meningkat. Di 2004, anggaran pertahanan Rp 21,07 triliun, 2009 Rp 33,67 triliun, 2012 Rp 72,54 triliun. Insya allah tahun depan, Rp 77 koma sekian triliun," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Mabes TNI, Kamis (9/8).

SBY mengakui, langkah pemerintah memodernisasi alutsista yang dirancang dalam waktu lima tahun mendapat reaksi dari dunia internasional. Ia menyampaikan, tidak ada niatan Indonesia melakukan hal yang tidak sepatutnya. "Tidak ada niatan lakukan agresi," katanya.

Alasan modernisasi semata-mata lantaran sudah lama tidak melakukannyanya dan banyak tugas non perang. Kebetulan saat ini perekonomian juga tumbuh positif.

Masih ada yang nyangkut di DPR

Karena nilainya naik dalam jumlah besar, SBY berpesan supaya anggaran dikelola dan direncanakan dengan baik. "Kalau ada perubahan rencana, lakukan sepanjang diperlukan dalam pengadaan alutsista, harus ada kehandalan sistem," tegasnya. SBY menegaskan tidak ingin ada penyimpangan dalam pengadaan alutsista yang akan bermasalah di kemudian hari.

Ia sendiri menilai pelaksanaan dan perencanaan alutsista secara umum semakin baik. Namun, sejauh ini masih ada anggaran yang alokasinya belum mendapatkan persetujuan DPR RI.

"Saya dengar masih ada yang dibintangi DPR RI. Saya minta Menteri Pertahanan dan Menteri Keuangan bicara baik-baik," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×