kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran pendidikan tak terserap, target defisit meleset


Kamis, 17 November 2011 / 17:16 WIB
Anggaran pendidikan tak terserap, target defisit meleset
ILUSTRASI. Nasabah mencoba salah satu aplikasi digital Bank Mandiri


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah memperkirakan target defisit anggaran sebesar 2,1% dari pendapatan domestik bruto meleset. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memperkirakan, defisit anggaran pada akhir tahun mungkin sekitar 1,6% atau sekitar Rp 120 triliun.

Kepala Bidang Analis Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Rofianto Kurniawan menjelaskan, minimnya realisasi defisit anggaran ini karena sebagian besar alokasi dana pendidikan tidak terserap. "Kemungkinan anggaran pendidikan yang cukup besar tidak akan terserap sepenuhnya," katanya, Kamis (17/11).

Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% APBN. Tahun ini, nilainya mencapai sebesar Rp 266,94 triliun.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan melihat realisasi anggaran dalam lima tahun terakhir, realisasi defisit anggaran biasanya lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah. Meski begitu, Anny bilang rencana pembiayaan anggaran masih sesuai dengan rencana untuk mengantisipasi dampak krisis ekonomi.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara per 7 November 2011 realiasi pembiayaan negara sebesar Rp 84,044 triliun atau 55,7% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 150,83 triliun. Pembiayaan ini salah satunya berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Hingga 7 November 2011 pemerintah telah menerbitkan SBN netto senilai Rp 107,17 triliun (84,6%) dari target penerbitan SBN netto yang sebesar 126,65 triliun.

Di luar penerbitan SBN, sesuai rencana, pemerintah tahun ini juga tetap menerbitkan sukuk global. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengungkapkan pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) alias sukuk global senilai US$ 1 miliar dengan tenor 7 tahun dan kupon (yield) 4% per tahun. "Tujuan penerbitan utk memenuhi target pembiayaan APBN 2011 dengan jumlah total penerbitan gross SBN Rp 201,5 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×