kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Anggaran Ketahanan Pangan Prabowo Naik 45,5% Jadi Rp 210,4 Triliun di 2026


Selasa, 09 Desember 2025 / 17:16 WIB
Anggaran Ketahanan Pangan Prabowo Naik 45,5% Jadi Rp 210,4 Triliun di 2026
Pemerintah menaikkan anggaran ketahanan pangan pada 2026 menjadi Rp 210,4 triliun, meningkat 45,5% dibandingkan anggaran tahun ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – KARAWANG. Pemerintah menaikkan anggaran ketahanan pangan pada 2026 menjadi Rp 210,4 triliun. Jumlah ini meningkat 45,5% dibandingkan anggaran tahun ini yang sebesar Rp 144,6 triliun, atau naik 31,74% dari outlook 2025 yang mencapai Rp 159,7 triliun.

Direktur Perekonomian dan Kemaritiman DJA Kementerian Keuangan, Tri Budhianto, mengatakan peningkatan anggaran tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga produktivitas sektor pangan, memastikan stabilitas harga, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

“Yang alokasinya di tahun 2026 itu sekitar Rp 210,4 triliun,” tutur Tri dalam Kunjungan Kerja Media, Selasa (9/12/2025).

Tri menjelaskan bahwa anggaran 2026 dialokasikan untuk tiga kelompok besar, yakni distribusi dan cadangan pangan, produksi, serta konsumsi.

Baca Juga: Kepala Bapanas Amran Setujui Tambahan 10.000 Ton Beras untuk Aceh Terdampak Banjir

Untuk distribusi dan cadangan pangan, pemerintah mengalokasikan Rp 27,8 triliun, yang antara lain digunakan untuk pembangunan dan pengembangan lima pelabuhan perikanan terluar berwawasan lingkungan, perbaikan sarana-prasarana pelabuhan perikanan, serta penguatan cadangan pangan Bulog sebesar tiga juta ton beras dan gabah senilai Rp 22,7 triliun.

Porsi terbesar anggaran berada pada kelompok produksi, yakni Rp 162,4 triliun.

Dana ini akan digunakan untuk subsidi pupuk sebanyak 8,8 juta ton senilai Rp 46,9 triliun, pengembangan lumbung pangan Rp 23,7 triliun termasuk pencetakan sawah dan optimalisasi lahan seluas 550.000 hektare, serta pengadaan 42.300 unit alat dan mesin pertanian pra-panen. 

Pemerintah juga menargetkan pembangunan 15 bendungan, irigasi 212.000 hektare, serta operasi sumber daya air senilai Rp 19,1 triliun. 

Selain itu, anggaran juga mencakup pengembangan kawasan padi seluas 2,6 juta hektare, bantuan benih dan indukan 137,6 juta ekor, program Kampung Nelayan Merah Putih di 250 lokasi senilai Rp 5,5 triliun, dan program pergaraman nasional seluas 1.000 hektare senilai Rp 1,2 triliun. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 10 Triliun untuk Cetak 400.000 Hektare Sawah

DAK dan Dana Desa bidang ketahanan pangan turut menyumbang alokasi Rp 50,7 triliun.

Untuk dukungan konsumsi, pemerintah menyiapkan Rp 6,2 triliun.

Dana ini akan disalurkan antara lain untuk bantuan kerawanan pangan bagi 15.500 penerima, program Gerakan Pangan Murah di 38 kelompok masyarakat, serta program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) senilai Rp 5,8 triliun.

Tri menegaskan bahwa ketahanan pangan akan tetap menjadi prioritas pemerintah. “Ke depannya, saya rasa anggaran ketahanan pangan ini masih tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

Selanjutnya: Sinopsis Drakor Love Me dan Link Nonton Subtitle Indonesia, Ini Jadwalnya

Menarik Dibaca: Makan Buah Naga untuk Diet Turun Berat Badan Bagus atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×