Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih bersama jajaran anggota menyetujui efisiensi anggaran belanja Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Anggota Komisi X DPR pun mendesak agar anggaran belanja yang berkurang tetap dapat memaksimalkan kinerja Bekraf di program prioritas dan program unggulan.
Rapat Dengar Pendapat ke-V antara Badan Ekonomi Kreatif dengan Komisi X DPR RI menghasilkan kesepakatan efisiensi anggaran belanjan RAPBN Bekraf sebesar Rp 204 miliar. Dengan hasil tersebut, beberapa anggota Komisi X DPR ingin Bekraf mengoptimalkan kinerja Bekraf.
Anggota Komisi X Fraksi Partai Amanat Nasional Dewi Coryati mengatakan penghematan biaya yang dipaparkan Bekraf diharapkan tidak mengurangi dampak atau kinerja Bekraf. "Kalau bisa beberapa kunjungan kerja dikurangi atau kegiatan disampaikan secara digital untuk menghemat," sebutnya di Gedung DPR (11/7).
Dengan demikian, efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada kinerja Bekraf. Bahkan dengan kehadiran Bekraf sejak tahun 2015, ada peningkatan gairah para pelaku usaha.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Esti Wijaya pun berpendapat efisiensi anggaran seharusnya tidak menurunkan kinerja program unggulan seperti musik, film dan lainnya. "Ini kinerja keuangan yang harus diperhatikan. Karena capaian kinerja baru 20%, apa kendalanya?," tanya Esti.
Komisi X DPR RI menyetujui usul efisiensi anggaran yang sebelumnya Rp 906 miliar menjadi Rp 702 miliar. Dengan catatan Bekraf tetap memenuhi target kinerja tahun 2017 untuk program prioritas dan program unggulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News