kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Andika dan Annisa tak beri jaminan berangkat umrah


Selasa, 05 Desember 2017 / 14:24 WIB
Andika dan Annisa tak beri jaminan berangkat umrah


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para jamaah PT First Anugerah Karya Wisata alias First Travel masih melihat belum adanya jaminan keberangkatan dari Andika Surachman dan Annisa Hasibuan selaku direksi perusahaan.

Salah satu perwakilan dari 850 jamaah First Travel Tuti mengatakan, kehadiran Andika dan Annisa tidak mampu menjelaskan perusahaan terkait jaminan keberangkatan para jamaah. Terlebih tidak adanya proposal perdamaian baru yang ditawarkan.

Sekadar tahu saja, keduanya hadir dalam rapat kreditur untuk turut memberikan penjelasan dalam rapat kreditur, Selasa (5/12). "Seperti perjanjian kerja sama (MoU) dengan vendor juga belum dimunculkan dan skema pemberangkatan yang belum jelas bagaimana prosesnya," ungkap Tuti usai rapat.

Tak hanya itu Tuti juga menyoroti opsi refund yang dinilai tidak adil jika dibandingkan dengan opsi keberangkatan umrah. Sekadar tahu saja, berdasarkan proposal perdamaian pada Oktober lalu, First Travel menawarkan penyelesaian utang dengan refund selama 24 bulan pasca masa pemulihan.

Itu pun pembayarannya akan dicicil mulai 20 bulan sebesar 10% dan 21-24 bulan sebesar 5% secara pro rata. "Mekanismenya sangat berat," tambah Tuti.

Menurutnya, jika perusahaan saat ini tidak mampu untuk memberangkatkan dengan biaya promo Rp 14,3 juta lebih baik dikembalikan saja dananya.

Tuti yang merupakan agen jamaah dari Jakarta Timur itu masih berharap adanya perbaikan proposal perdamaian dari First Travel.

"Kami tidak setuju dengan proposal perdamaian bukan berarti kami ingin pailit. Kami masih ingin kok berdamai. Semoga, ada perubahan proposal perdamaian yang lebih baik" tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×