kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andi Widjayanto: Nama calon menteri rahasia negara


Rabu, 22 Oktober 2014 / 14:24 WIB
Andi Widjayanto: Nama calon menteri rahasia negara
ILUSTRASI. Sederet Manfaat Jeruk Nipis


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Teka-teki calon menteri dalam kabinet yang dibentuk Presiden Joko Widodo hingga kini masih berselimut tanda tanya. Mantan Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjayanto, enggan mengungkap identitas para pembantu Jokowi itu. Dia menyebutkan, nama para calon menteri itu masih menjadi rahasia negara.

"Nama itu rahasia negara, yang nyebut nama itu melanggar rahasia negara. Kami keras tidak menyebut nama, Pak Jokowi akan klarifikasi terus-menerus," ujar Andi di Istana Kepresidenan, Rabu (22/10).

Ia menyebutkan, dokumen nama calon menteri yang diberikan Jokowi kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun termasuk rahasia negara. Dokumen itu, kata dia, sangat rahasia.

Sejak Senin (20/10) malam hingga Rabu (22/10/2014) ini, para politisi, pejabat, hingga akademisi datang silih berganti menemui Jokowi. Pada Selasa kemarin, Jokowi telah memanggil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi, politisi PDI-P Aria Bima, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat, dan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung. Hari ini Jokowi memanggil Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Ketua DPP Partai Nasdem Siti Nurbaya, dan praktisi hukum tata negara Saldi Isra.

Sejauh ini seleksi calon menteri Jokowi bersifat tertutup. Wartawan yang semula bebas melihat kedatangan dan kepergian tamu-tamu yang diduga calon menteri diminta masuk dalam ruang khusus pers dengan alasan Jokowi tidak nyaman jika kegiatannya di Istana diliput. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×