kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ancaman Geopolitik Hingga Resesi, Sri Mulyani: Bukan Tantangan yang Mudah


Senin, 31 Oktober 2022 / 13:25 WIB
Ancaman Geopolitik Hingga Resesi, Sri Mulyani: Bukan Tantangan yang Mudah
ILUSTRASI. Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati s


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini perekonomian global sedang menghadapi situasi yang berbahaya. Pasalnya lonjakan harga pangan dan energi saat ini bisa mendorong kenaikan inflasi di banyak negara. Belum usai konflik geopolitik, kini ancaman resesi juga menghantui banyak negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi global yang kian tak menentu akan berimbas kepada perekonomian di Indonesia. Untuk itu, Kementerian Keuangan berperan penting untuk mengelola keuangan negara agar perekonomian tetap terjaga.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,7% di kuartal III 2022

"Kementerian Keuangan harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban dan solusi terhadap berbagai tantangan hari ini dan ke depan. Tidak boleh Kementerian Keuangan menjadi sumber masalah," ujar Sri Mulyani saat memberikan sambutannya di Upacara Hari Oeng 76, Senin (31/10).

Bendahara Negara tersebut bilang, Indonesia telah diuji dengan berbagai tantangan, mulai dari krisis moneter tahun 1997-1998, lalu duji dengan gejolak naik turunnya harga komoditas, serta Indonesia juga dihadapkan dengan gejolak krisis global tahun 2008.

Begitu juga ujian pandemi Covid-19n yang belum usai, ditambah dengan kondisi geopolitik dan ancaman resesi yang turut menghantui. "Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah," katanya.

Selain itu, Sri Mulyani bilang, Indonesia juga akan menghadapi berbagai tantangan yang saat ini sudah terasa, seperti perubahan iklim yang akan sangat mempengaruhi keuangan negara, perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat. Belum lagi, transformasi teknologi digital juga harus direspon dengan cepat.

Baca Juga: Sri Mulyani Jamin RUU PPSK Tidak Akan Rusak Sistem Keuangan Negara

Untuk itu, kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, fleksibel namun tetap transparan akan menjadi kunci untuk menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian dan menjaga keuangan negara sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×