kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anas hadir di KPK, Twitter SBY singgung korupsi


Jumat, 10 Januari 2014 / 14:48 WIB
Anas hadir di KPK, Twitter SBY singgung korupsi
ILUSTRASI. Berikut cara merawat furnitur outdoor supaya selalu awet dan tahan lama.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupi, Jumat (10/1/2014) siang. Dalam waktu hampir bersamaan, akun twitter milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkicau tentang pemberantasan korupsi.

"Pemberantasan korupsi harus berlanjut. Serius tanpa pandang bulu. Indonesia harus makin bersih," begitu bunyi kicauan dari akun @SBYudhoyono Jumat (10/1/2014) sekitar pukul 13.30 wib.

Dalam tweet-nya, @SBYudhoyono juga memposting gambar dengan tulisan sama disertai ilustrasi uang di latar belakangnya.

Anas hadir di Gedung KPK, Jakarta, didampingi beberapa kerabatnya di Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia seperti Gede Pasek Suardika. Ia tampak mengenakan kemeja putih yang merupakan seragam PPI tanpa membawa barang.

Kepada wartawan, Anas kembali membantah jika dirinya tidak mau dipanggil KPK. Ia pun berseloroh bahwa dirinya memang tidak mau dipanggil KPK lantaran namanya bukan KPK. "Nama saya Anas," kata Anas sebelum mengakhiri pernyataannya dan memasuki Gedung KPK.

Tampak pengamanan Gedung KPK diperketat menjelang kedatangan Anas. Puluhan petugas kepolisian membentuk berjejer memagari wartawan yang berkerumun menanti kedatangan Anas. Kepala Kepolisian Sektor Setiabudi AKBP Tri Suhartanto sebelumnya mengatakan, sebanyak 400 petugas kepolisian disiagakan di Gedung KPK. Rencananya, akan ada aksi unjuk rasa sejumlah elemen yang mewarnai pemeriksaan Anas.

Seperti diberitakan, Anas dijerat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lain. Dalam persidangan Tipikor, Anas disebut mendapat dana sebesar Rp 2,21 miliar dari proyek Hambalang. Uang itu digunakan untuk pencalonan diri Anas sebagai calon ketua umum Demokrat.

Menurut jaksa, uang itu digunakan antara lain untuk membayar hotel, sewa mobil para pendukung Anas, membeli ponsel BlackBerry, jamuan para tamu, dan untuk hiburan. Anas membantah tuduhan itu. Ia mempertanyakan surat perintah penyidikan yang menyebut proyek-proyek lain. (Wisnubrata)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×