kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,01   -19,50   -2.08%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak Buah Sri Mulyani Sebut Hingga Agustus APBN Masih Mengalami Surplus


Rabu, 31 Agustus 2022 / 13:50 WIB
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Hingga Agustus APBN Masih Mengalami Surplus
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Anak Buah Sri Mulyani Sebut Hingga Agustus APBN Masih Mengalami Surplus.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus ini diperkirakan masih akan mengalami surplus.

Adapun mengacu pada data terakhir, APBN mengalami surplus pada Juli 2022 sebesar Rp 106,1 triliun atau setara dengan 0,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Surplus tersebut juga sudah berlangsung selama tujuh bulan berturut-turut.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya, mengatakan, perkiraan tersebut lantaran belum adanya pengeluaran alias belanja negara yang signifikan di luar perencanaan yang sudah dianggarkan.

Disamping itu, tingkat penerimaan juga masih kondusif dan tumbuh positif, sehingga APBN 2022 masih akan mengalami surplus.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Indonesia Bisa Terganggu Bila Harga BBM Jadi Naik

“Mestinya (APBN Agustus) masih surplus, karena belum  ada pengeluaran yang signifikan di luar perencanaan yang sudah dianggarkan,” tutur Made saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (31/8).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut APBN masih surplus hingga saat ini karena tagihan subsidi dan kompensasi energi kepada PT Pertamina dan juga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru akan dibayarkan pada September 2022.

“Tagihannya ini baru akan ditagihkan ke kami pada bulan September. Tagihan Rp 502 triliun akan datang setelah diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sehingga nanti akan dihitung, dan akan langsung habis untuk membayar itu nanti sekitar bulan September,” ujar Sri Mulyani.  

Menurutnya, pemerintah telah melakukan penyesuaian belanja subsidi dan kompensasi BBM 2022 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, dengan nilai Rp 502,4 triliun. Sayangnya, Sri Mulyani tidak menyebut besaran tagihan yang akan dibayarkan pada September tersebut.

Baca Juga: Pamerkan Keberhasilan & Prestasi, Ini Isi Pidato Kenegaraan Jokowi Selasa (16/8)

Hal yang sama saat dikonfirmasi kepada Made, menurutnya besaran persis tagihan yang akan dibayarkan masih di review oleh BPKP, sehingga belum ada angka pasti berapa jumlah yang akan dibayarkan.

Adapun dari anggaran subsidi dan kompensasi energi yang sebesar Rp 502,4 triliun terdiri dari untuk subsidi sebesar Rp 208,9 triliun, yang terdiri dari BBM dan LPG sebesar Rp 149,4 triliun, dan listrik sebesar Rp 59,6 triliun.

Sementara untuk kompensasi sebesar Rp 293,5 triliun yang terdiri dari Rp 252,5 triliun untuk BBM dan Rp 41 triliun untuk listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×