Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel Abrijani Pangerapan menyatakan mundur dari jabatannya usai kasus serangan siber di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
Semuel mengatakan, sikapnya ini merupakan bentuk tanggung jawabnya secara moral sebagai dirjen pengampu teknis dalam pengembangan dan pengamanan PDN.
"Saya mengambil tanggung jawab ini secara moral dan dan harusnya selesai di saya dan harusnya masalah ini bisa saya tangani dengan baik," jelas Semuel dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Kamis (4/7).
Semuel bilang rencana pengunduran dirinya telah disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sejak 1 Juli lalu dan telah bersurat secara resmi sejak kemarin.
"Dengan ini saya menyatakan per tanggal 1 Juli saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya sampaikan kemarin kepada Menkominfo,” ungkap Semuel
Baca Juga: Update Penanganan Dampak Peretasan Pusat Data Nasional (PDN), Jokowi Bilang Begini
Diketahui serangan siber pada PDNS 2 di Surabaya terjadi sejak Kamis (22/6) lalu.
Hingga kini pemerintah masih belum dapat memulihkan server PDNS 2. Dampaknya lebih dari 200 instansi yang tidak memiliki back up masih mendapatkan gangguan layanan.
Atas kejadian ini, desakan petisi mundur Budi Arie pun mencuat ke publik. Petisi yang dibuat oleh Safenet tersebut menyebutkan sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan data dan informasi, termasuk keamanannya, sudah seharusnya Kominfo bertanggung jawab terhadap serangan ransomware pada PDNS saat ini.
“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. MUNDURLAH!,” tulis petisi yang dibuat oleh Safenet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News