Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rabu (18/2) sekitar pukul 15.00, di ruang kredensial, yang kerap digunakan untuk memberikan keterangan resmi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan keputusan penting yang selama ini ditunggu-tunggu.
Senyum lebar Jokowi benar-benar terkembang seusai membacakan keputusan tertulisnya serta bersalaman dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
”Silakan wartawan bertanya kepada Pak Pratikno,” ujarnya tersenyum lepas.
Keputusannya, selain tak melantik calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan meski memenangi gugatan praperadilan, Presiden juga menunjuk Komjen Badrodin Haiti untuk mendapat persetujuan DPR sebagai Kepala Polri.
Terkait persoalan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena adanya masalah hukum terkait dua unsur pimpinan lembaga itu, Presiden memberhentikan sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Bersamaan dengan itu, Presiden menunjuk Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Aji, dan Juru Bicara KPK Johan Budi sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK.
Hari itu, agenda resmi Jokowi yang sejak Minggu (15/2) menginap di Wisma Dyah Bayurini, kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebenarnya hanya menggelar audiensi di Istana Bogor. Namun, siang hari, agendanya bertambah dengan blusukan ke Kebon Nanas dan sodetan Ciliwung di Jakarta. Karena alasan praktis, wartawan hanya menunggu di Jakarta.
Namun, siang itu, acara mendadak berubah. Kepala Biro Pers dan Media Massa Sekretariat Presiden, Kementerian Sekneg, Albiner Sitompul meminta pers yang bersiap-siap mengikuti blusukan menuju ruang kredensial, Istana Merdeka. Pers pun menebak-nebak acara yang mungkin terjadi. Jika merujuk tempat yang akan dipakai, diduga Jokowi akan mengabarkan sesuatu yang penting.
”Mungkin inilah yang kalian tunggu-tunggu. Bapak Presiden meminta kalian ke sana,” kata Albiner.
Rasa penasaran menyergap para wartawan. Maklum, pernyataan Jokowi berkait KPK dan Polri sangat dinanti. Sejak munculnya perseteruan KPK versus Polri, menyusul pencalonan Budi serta penetapan tersangka dan penangkapan Bambang, Jokowi mengumbar janji. Mulai dari ”tunggu praperadilan”, ”pekan depan”, hingga ”secepat-cepatnya” setiap ditanya kapan keputusan soal pimpinan Polri diputus.
Meski sudah di ruang kredensial, pers ternyata masih harus menunggu satu jam lebih. Presiden, Wapres, dan Mensesneg terlihat intens berdiskusi sambil memegang beberapa lembar kertas.
Saat menunggu konferensi pers (konpres), tiba-tiba Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto muncul di antara kerumunan jurnalis. Andi yang biasanya ikut atau memberikan konpers malah ikut-ikutan menunggu. Ditanya pers, Andi jujur mengaku dirinya tak dilibatkan Jokowi.
”Kami memang minta Andi tunggu di luar,” ungkap seorang pejabat kepada Kompas, Kamis.
Akhirnya Presiden Jokowi keluar dari ruang rapat dan tiba di ruang kredensial. Presiden begitu yakin saat menuju podium dan mengumumkan keputusannya dengan meminta maaf pada awal penjelasannya.
Keputusan itu memang tak terduga, apalagi keputusannya tergolong berani karena sesuai dengan tuntutan masyarakat meski berhari-hari sebelumnya Jokowi menghadapi tekanan yang mahaberat. (NDY)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News