kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Amankan Stok, Bulog Tetap Serap Gabah meski Harga Melambung Tinggi


Minggu, 04 Agustus 2024 / 13:33 WIB
Amankan Stok, Bulog Tetap Serap Gabah meski Harga Melambung Tinggi
ILUSTRASI. Perum Bulog memastikan penyerapan gabah kering panen (GKP) tetap dilakukan meski harganya melambung tinggi ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog memastikan penyerapan gabah kering panen (GKP) tetap dilakukan meskipun harganya telah melambung tinggi mencapai Rp 6.700-7.000 per kilogram (kg), atau di atas ketetapan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 6.000 per kg. 

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita menjelaskan saat harga GKP tinggi, Bulog dapat menyerap dengan mekanisme komersial. Dengan begitu, Bulog tetap bisa menjaga stok beras di pasar. 

"Kalau harganya (gabah) tinggi kita serap komersial, karena kita juga punya peluang jualan, jadi kita serap terus," Febby usai acara Bulog Fun Morning di Jakarta, Minggu (4/8). 

Baca Juga: Bulog Ditugaskan Akuisisi Sumber Beras dari Kamboja, Begini Progresnya

Bulog mencatat realisasi penyerapan beras dalam negeri telah mencapai 800.000 ton. Selain untuk program SPHP, sebagian beras juga dijual secara komersial untuk keberlangsungan usaha BUMN Pangan ini. 

Meski begitu, Febby menegaskan beras kemasan premium ini tetap dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yakni Rp 14.900-Rp 15.800 per kg bergantung zonasi. 

Tujuannya, agar masyarakat juga memiliki pilihan beras berkualitas dengan harga yang masih terjangkau. 

Baca Juga: Bulog & Perpadi Kerjasama Pengadaan Beras Lokal

"Jadi kalau HET premium Rp 14.900/kg ya kita tidak akan jual di atas itu walaupun kadang tidak ada untung yang penting kita hadir ke masyarakat dengan supaya dapat harga terjangkau," ungkapnya. 

Saat ini, Bulog juga terus mengembangkan produk beras dari sisi komersial agar lebih dikenal oleh masyarakat. Pihaknya memastikan beras ini bersumber langsung dari petani lokal, bukan impor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×