kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Alokasi sukuk proyek infrastruktur capai Rp 27,35 triliun di 2020


Kamis, 23 Januari 2020 / 11:45 WIB
Alokasi sukuk proyek infrastruktur capai Rp 27,35 triliun di 2020
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan alokasi pembiayaan proyek infrastruktur melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau project financing sukuk sebesar Rp 27,35 triliun pada tahun ini.

Alokasi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 28,34 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan, penetapan alokasi pembiayaan melalui sukuk proyek tersebut telah disesuaikan dengan perencanaan dengan Kementerian PPN/Bappenas.

Baca Juga: Kementerian PUPR selesaikan pembangunan dua underpass di Yogyakarta

“Kita selalu  scrutinize, kita lihat alternatif skema pembiayaan masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) yang juga sudah mendapat alokasi pembiayaan dari APBN. Setelah kita review, memang dapatnya angka Rp 27,35 triliun itu,” tutur Luky pada Forum Koordinasi Penyiapan Proyek SBSN Tahun 2021 dan Kick Off Pelaksanaan Proyek SBSN Tahun 2020, Kamis (23/1).

Luky mengatakan, setiap tahun nilai pembiayaan proyek melalui sukuk cenderung meningkat untuk membiayai pembangunan berbagai proyek infrastruktur.

Hingga 16 Januari 2020, penerbitan sukuk telah mencapai Rp 1.230,44 triliun dengan outstanding sebesar Rp 738,37 triliun melalui metode penerbitan lelang, bookbuilding, maupun private placement.

Meski nilai alokasi sukuk proyek infrastruktur lebih kecil, pembiayaan diberikan untuk lebih banyak satuan kerja dan proyek. Tahun ini alokasi ditujukan untuk 17 unit eselon I pada delapan K/L untuk 728 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Jadi bukan harus dilihat dari total besarnya, tapi justru lihat jumlah proyeknya yang makin bertambah,” tandas Luky.

Baca Juga: Penawaran lelang Sukuk perdana capai Rp 59,14 triliun

Luky menyebut, Kementerian PUPR masih menjadi institusi yang mendapat alokasi pembiayaan sukuk proyek infrastruktur terbesar.
Tahun ini, ada 171 proyek infrastruktur jalan dan jembatan yang bakal dibangun dengan pembiayaan sukuk, serta 66 proyek infrastruktur sumber daya air seperti irigasi, embung, bendungan, danau, drainase, hingga pengendali banjir dan lahar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×