kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Aliansi Gebrak Tolak Hadiri Mayday Bersama Prabowo, Gelar Aksi Terpisah di Dukuh Atas


Selasa, 29 April 2025 / 13:49 WIB
Aliansi Gebrak Tolak Hadiri Mayday Bersama Prabowo, Gelar Aksi Terpisah di Dukuh Atas
ILUSTRASI. Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menegaskan tidak akan bergabung dalam peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 1 Mei 2025 yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon/01/05/2014


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menegaskan tidak akan bergabung dalam peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 1 Mei 2025 yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

"Menurut kami, tidak ada cukup alasan untuk rakyat yang merasakan kebijakan buruk dan perlakuan represif dari negara selama ini untuk kemudian berdekatan dan bersatu padu dengan kekuasaan yang menindas," tulis Gebrak dalam keterangan resminya, Senin (28/4).

Baca Juga: Arti Mayday dalam Penerbangan Pesawat, Sejarah, dan Tindakan Lanjutan

Sebagai gantinya, Gebrak bersama sejumlah elemen masyarakat akan menggelar aksi terpusat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mulai pukul 09.00 WIB.

Aksi tersebut akan melibatkan Konfederasi Serikat Buruh, Serikat Pekerja Kampus/Universitas, organisasi mahasiswa, serikat petani, komunitas ojek dan transportasi online, organisasi perempuan, kelompok lingkungan, masyarakat adat, organisasi bantuan hukum dan HAM, serta jaringan masyarakat sipil lainnya.

Aliansi Gebrak juga mengingatkan pemerintahan Prabowo-Gibran beserta institusi TNI-Polri agar tidak melakukan intimidasi terhadap masyarakat sipil yang menggunakan hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat secara damai di ruang publik.

“Gerakan buruh Indonesia tidak bisa diklaim oleh siapa pun untuk tujuan politik praktis. Ia lahir dari sejarah panjang perjuangan yang independen dan progresif,” tegas Gebrak.

Baca Juga: 20 Ucapan Hari Buruh 2025 Penuh Motivasi dan Inspirasi

Dalam aksi Mayday 2025, Gebrak akan mengusung lima tuntutan utama:

  1. Cabut UU Cipta Kerja dan PP turunannya, tolak gelombang PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan yang pro buruh, dan hadirkan jaminan kerja layak;
  2. Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT), akui status pekerja ojol dan kurir, serta jamin perlindungan untuk pekerja sektor kesehatan, perikanan, pertambangan, dan buruh migran;
  3. Hentikan penggusuran tanah rakyat, jalankan reforma agraria sejati;
  4. Hentikan proyek strategis nasional (PSN) yang merusak lingkungan, sahkan RUU Masyarakat Adat;
  5. Cabut UU TNI, tolak keterlibatan militer di kampus, pabrik, desa, dan urusan sipil, serta kembalikan militer ke barak.

Aksi ini menjadi penegasan sikap Aliansi Gebrak yang menolak kooptasi gerakan buruh oleh kekuasaan dan menuntut perubahan kebijakan secara struktural untuk kesejahteraan rakyat.

Selanjutnya: Trump Ngamuk! Setelah Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerjanya Anjlok

Menarik Dibaca: Inspirasi Model Ruang Makan Minimalis Modern untuk Rumah Idaman 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×