kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akselerasi inklusi keuangan, ini harapan Menko Darmin untuk fintech


Senin, 23 September 2019 / 10:37 WIB
Akselerasi inklusi keuangan, ini harapan Menko Darmin untuk fintech
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membuka acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019, Senin (23/9).

Dalam pidato pembukaannya, Darmin mengatakan, inklusi keuangan masih menjadi program utama pemerintah dalam perekonomian.

Pasalnya, data Bank Dunia pada 2017 menunjukkan rasio tabungan terhadap PDB (gross saving ratio) Indonesia baru mencapai 31%, lebih rendah dari Singapura dan China yang berada pada level 46%, bahkan Thailand pada level 34%.

“Itu kenapa pemerintah meluncurkan Strategi Keuangan Nasional Inklusif (SKNI) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016,” tutur Darmin.

Baca Juga: Tekfin menghadang bank di bisnis pembayaran

Berdasarkan data Findex, jumlah penduduk dewasa yang memiliki akses pada institusi finansial di Indonesia meningkat dari sekitar 36% pada 2014 menjadi 48,9% pada 2017. Data versi OJK mencatat pada 2017 mencapai 68,7%.

Meski begitu, target inklusi keuangan pemerintah masih lebih tinggi yaitu 75%. “Kami percaya pada inovasi dalam industri digital dan teknologi untuk mencapai inklusi keuangan ini dengan lebih cepat,” lanjut Darmin.

Darmin mengakui, perkembangan fintech semakin pesat dan berperan besar dalam inklusi keuangan.

Data Aftech tahun ini menunjukkan 70% portofolio fintech terdiri dari lapisan masyarakat yang tidak terlayani perbankan (unbanked and underbanked).

Fintech, lanjutnya, juga memiliki kelebihan dalam memberi pelayanan keuangan yang cepat, terjangkau, dan aman untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Darmin memiliki harapan besar terhadap ekosistem fintech dan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga: Bank dan fintech bersinergi, BI optimistis inklusi keuangan bisa capai 75% di 2019

Pertama, “Fintech harus mampu menjangkau populasi di kawasan terluar dan terdalam di Indonesia,” kata dia.

Hal ini agar misi fintech untuk mencapai inklusi keuangan benar-benar tercapai.

Kedua, Darmin berharap fintech mampu bekerjasama dengan agen perbankan.

Ketiga, Darmin berharap industri fintech tidak hanya fokus memperoleh keuntungan dari bisnisnya, tetapi juga fokus meningkatkan edukasi dan proteksi kepada konsumen.

Keempat, “Saya berharap fintech dapat mengintegrasikan diri dengan sektor ekonomi riil yang telah mengadopsi teknologi juga,” tuturnya.

Di sisi lain, pemerintah berupaya menyelesaikan berbagai tantangan untuk membangun ekosistem fintech dan ekonomi digital di Indonesia.

Antara lain, manajemen risiko, kesiapan infrastruktur, peningkatan literasi finansial, serta menciptakan kerangka regulasi yang suportif bagi perekonomian digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×