kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir Bulan Ini Serah Terima Tahap I Risha bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur


Senin, 05 Desember 2022 / 18:45 WIB
Akhir Bulan Ini Serah Terima Tahap I Risha bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur
ILUSTRASI. Pemerintah merelokasi warga korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah merelokasi warga korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Relokasi diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang. Terdapat dua lokasi relokasi yang dipilih.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah memulai pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pasca gempa. Dalam pengerjaan relokasi tersebut Kementerian PUPR menugaskan PT. Brantas Abipraya.

"Lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 hektar dan Mande sekitar 30 hektar. Saat ini sedang dikerjakan 4 unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan struktur tahan gempa," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (5/12).

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, ditargetkan pada akhir Desember 2022 sudah dapat dilakukan serah terima tahap I sebanyak 80 unit.

"Pekerjaan dilaksanakan secara paralel untuk pekerjaan pondasi, instalasi Risha, pekerjaan arsitektur, jalan, saluran, dan air bersih. Selanjutnya untuk serah terima tahap II sebanyak 120 unit ditargetkan pada minggu ke 3 Januari 2023," kata Iwan.

Baca Juga: PUPR Mulai Membangun Rumah dan Rehabilitasi Bangunan Publik Pasca Gempa di Cianjur

Dengan penyelesaian secara bertahap, Iwan berharap, seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023.

Ia merinci, untuk Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku lahan relokasi seluas 2,5 hektare dan akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 meter, dengan progres 2 rumah diselesaikan malam ini.

Lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande seluas 30 hektare. Disana akan dibangun 1.600 unit dilengkapi instalasi pengolahan air (IPA), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), fasilitas sosial dan fasilitas dan jalan lingkungan.

Terhadap pengerjaan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (5/12) meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Jokowi mengatakan, di salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.

"Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah anti gempa," ujar Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/12).

Sementara itu, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan. Bantuan senilai Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah yang rusak ringan.

Untuk rumah rusak berat, Jokowi menyebut, ada yang direlokasi, ada yang dibangun kembali di tempat.

"Yang rusak berat itu ada yang direlokasi ada yang tidak. Kalau tempatnya berbahaya, berada di garis patahan, garis sesarnya, itu yang dipindah. Kalau yang tidak dibangun di tempat yang sama," imbuh Jokowi.

Baca Juga: Ini Target Relokasi Rumah Warga Pasca Gempa Cianjur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×