kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga: Perekonomian Indonesia sudah ditangani cukup baik di masa pandemi Covid-19


Kamis, 09 Desember 2021 / 10:46 WIB
Airlangga: Perekonomian Indonesia sudah ditangani cukup baik di masa pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di kuartal III/2021, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 3,51% tahun ke tahun (yoy).

Pulau Jawa memberikan kontribusi ekonomi tertinggi sebesar 57,55% dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,78% dan kemudian diikuti oleh kontribusi ekonomi yang cukup signifikan sebesar 21,95% dari Pulau Sumatera dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,03%.

Dari data tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, perekonomian Indonesia sudah ditangani cukup baik pada masa pandemi Covid-19. Ia juga mengharapkan pada kuartal IV/2021, pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh angka 4,5%-5,5% yoy dan pertumbuhan tahunan sepanjang tahun 2021 ditargetkan akan mencapai angka 3,7%-4%.

Menurut Airlangga, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN), dengan mengoptimalisasikan kebijakan fiskal dan moneter yang pas.

Baca Juga: Realisasi program PEN hingga 26 November 2021 mencapai 67,4%

“Kuncinya adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pas, serta kombinasi kerja sama antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam burden sharing, dan yang ketiga adalah reformasi struktural yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja,” jelasnya dalam Webinar Solopos Outlook Ekonomi 2022 tentang “Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”, Rabu (8/12).

Airlangga juga menyebutkan bahwa banyak lembaga internasional, termasuk Bank Dunia, yang mengapresiasi upaya Indonesia dalam menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan PEN. 

Menurutnya, kredibilitas Indonesia dalam perekonomian, akan membantu Indonesia yang diamanatkan untuk memegang presidensi G20 dan Indonesia akan bersama-sama negara anggota lainnya menentukan arah global ke depan.

Ia juga mengatakan, bahwa di G20 kali ini negara-negara berkembang akan terwakili, karena Indonesia menjadi negara presidensi pertama dari kelompok dari negara berkembang.

Baca Juga: Pemerintah bakal lanjutkan program PEN 2022, ini sejumlah saran ekonom

“Kita juga mengundang negara yang menjadi Ketua Uni Afrika yaitu Republik Demokratik Kongo, serta yang merepresentasikan pembangunan progresif di Afrika yaitu Rwanda. Prinsipnya di G20 Indonesia adalah Recover Together, Recover Stronger, jadinya no one left behind,” tutur Menko Airlangga.

Ke depan pemerintah akan memberikan prioritas terhadap program PEN termasuk di tahun 2022 mendatang. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran Rp 225,23 triliun dalam bentuk dukungan UMKM dan korporasi, serta insentif usaha. Per 3 Desember 2021, anggaran program PEN sudah terserap sebanyak Rp 513,17 triliun atau 68,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×