Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah tengah mengembangkan industri semikonduktor di tanah air. Industri ini diharapkan bisa mengembangkan teknologi dalam negeri juga penyerapan tenaga kerja yang lebih optimal.
Akan tetapi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, langkah Indonesia untuk mengembangkan industri semikonduktor tidaklah mudah. Sebab Malaysia dan Singapura tampaknya tidak senang jika Indonesia mengembangkan industri tersebut.
“Kita akan buat integrasi di Rempang dengan investasi US$ 12 miliar. Namun, Singapura dan Malaysia tidak senang makanya dibuat ribut terus sama NGO (Non Governmental Organization) supaya Indonesia tidak masuk di industri semikonduktor,” tutur Airlangga, Sabtu (11/5).
Airlangga mengungkapkan, sebelumnya sudah ada perusahaan Fairchild Semiconductor di Indonesia. Akan tetapi karena Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief (Era Presiden Soeharto) saat itu tidak menyetujui adanya robotisasi, maka perusahaan tersebut pindah ke Malaysia.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping: Seharusnya China dan Amerika Menjadi Mitra, Bukan Saingan
Karena perusahaan tersebut masuk ke Malaysia, 40% komoditas ekspor Malaysia saat ini merupakan komoditas berbasis elektronik. Kabar ini membuat pemerintah terus mendorong agar ada perusahaan yang bergerak di bidang semikonduktor untuk membangun pabrik di Indonesia.
Adapun kabar baiknya, Amerika Serikat (AS) akan melibatkan Indonesia sebagai mitra dalam pengembangan industri semikonduktor. Indonesia juga melihat langkah pengembangan industri ini melalui kerja sama dengan China.
“Indonesia sudah jadi tujuh negara yang dipersiapkan untuk semikonduktor oleh Amerika, tetapi kalau dengan Amerika kita sedang siapkan semikonduktor yang berbasis awal yaitu wafer dari China,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News