kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.680   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.511   -59,48   -0,69%
  • KOMPAS100 1.178   -9,52   -0,80%
  • LQ45 856   -7,54   -0,87%
  • ISSI 299   -0,92   -0,31%
  • IDX30 442   -4,75   -1,06%
  • IDXHIDIV20 512   -6,25   -1,21%
  • IDX80 132   -1,13   -0,84%
  • IDXV30 136   -0,63   -0,46%
  • IDXQ30 141   -1,54   -1,07%

Danantara Masih Negosiasi dengan China Terkait Utang Whoosh


Selasa, 04 November 2025 / 17:13 WIB
Danantara Masih Negosiasi dengan China Terkait Utang Whoosh
ILUSTRASI. CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan negosiasi dengan China terkait pembayaran utang proyek Whoosh.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan negosiasi dengan China terkait pembayaran utang proyek Whoosh.

Rosan mengatakan negosiasi ini bukan hanya dilakukan oleh Danantara. Dirinya menyebut negosiasi melibatkan lintas kementerian dan lembaga (K/L) mulai dari Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perhubungan.

"Ini kerja sama dari kita semua, dan arahan presiden memang kehadiran pemerintah untuk kepentingan transportasi bukan hanya soal untung rugi, tapi juga dampaknya ke masyarakat," kata Rosan di Istana Kepresidenan, Selasa (4/11/2025).

Namun begitu, saat ini Rosan masih belum menjelaskan hasil kesepakatan dengan China untuk menyelesaikan masalah utang ini.

Baca Juga: DPR Akan Bahas Utang Whoosh, Puan: Jangan Biarkan Kerugian Negara Berlarut-larut

Yang terang, Rosan menegaskan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto proyek kereta cepat ini tidak boleh hanya dipandang soal untung rugi, melainkan juga harus mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat luas.

Saat ditanya terkait skema pembayaran yang disepakati, Rosan menjawab pemerintah akan ikut serta menyelesaikan polemik proyek besutan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Rosan menegaskan bahwa proyek ini dibangun untuk kepentingan masyarakat sehingga pemerintah akan hadir dalam program pengembangan transportasi termasuk Whoosh.

"Kereta adalah transportasi umum untuk masyarakat. Sehingga pemerintah akan hadir dalam program transportasi ini termasuk Whoosh," jelas Rosan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan akan menyelesaikan polemik utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh.

Prabowo mengatakan pihaknya sudah mempelajari masalah utang ini dan meminta publik agar tidak mempermasalahkan proyek ini.

Baca Juga: Prabowo Sebut Siapkan Anggaran Utang Whoosh, Dicicil Rp 1,2 Triliun per Tahun

"Enggak usah khawatir ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya dan saya akan bertanggung jawab nanti Whoosh semuanya," urainya dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11/2025).

Kepala Negara menegaskan bahwa proyek ini dibangun untuk melengkapi layanan transportasi publik yang dibutuhkan masyarakat.

Untuk itu, dirinya menilai proyek ini tidak bisa hanya dilihat dari untung ruginya saja, namun perlu juga dihitung kebermanfaatannya untuk masyarakat.

Lebih lanjut, Prabowo memastikan Indonesia sanggup membayar utang Whoosh ini. Kepala Negara juga meminta agar polemik ini tidak dipolitisasi.

"Tenang aja, bangsa kita kuat, kaya. Yang penting pemerintah tidak boleh lengah dan membiarkan orang mencuri kekayaan negara," ujar Prabowo.

Selanjutnya: Penderita Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Sayuran Apa? Cek di Sini

Menarik Dibaca: Penderita Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Sayuran Apa? Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×