kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.150   76,41   1,08%
  • KOMPAS100 1.052   13,23   1,27%
  • LQ45 829   11,45   1,40%
  • ISSI 213   0,81   0,38%
  • IDX30 429   7,70   1,83%
  • IDXHIDIV20 515   9,10   1,80%
  • IDX80 120   1,25   1,06%
  • IDXV30 122   1,04   0,86%
  • IDXQ30 141   2,32   1,68%

Ahok minta 50 auditor BPKP


Selasa, 04 November 2014 / 15:42 WIB
Ahok minta 50 auditor BPKP
ILUSTRASI. Beberapa jenis suplemen yang sebaiknya disiapkan dan dikonsumsi penganut gaya hidup vegan dan vegetarian.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyiapkan 50 auditor untuk meningkatkan kinerja dan pengendalian internal pemerintahannya.

"Kami sudah lama mengajukan permintaan itu ke BPKP agar menyediakan auditor untuk mengawasi pengendalian internal, tapi belum dipenuhi," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Ia mengatakan para auditor ini penting untuk memperkuat inspektorat di daerah ini sehingga percepatan pembangunan dapat dilaksanakan.

Selama ini, kata Ahok, keberadaan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta belum mampu meningkatkan pengawasan internal sehingga sejumlah program pembangunan tersangkut kasus korupsi, antara lain kasus bus transjakarta.

Dia juga meminta Inspektorat Provinsi DKI Jakarta juga meningkatkan performa dan kinerjanya.

Menurutnya, salah satu langkah Pemprov DKI untuk memperkuat Inspektorat adalah merekrut mantan Kepala BPKP DKI Jakarta Muhammad Yusuf menjadi anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

"Semua itu untuk memperkuat Inspektorat kita," tegas dia.

Ahok telah mengangkat dua anggota TGUPP untuk memperkuat Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, yakni Sarwo Handayani yang sebelumnya menjabat Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI dan Muhammad Yusuf yang pernah menjabat Kepala BPKP DKI.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, ia tetap berharap masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya khususnya dalam hal kelistrikan yang menurut Jaidon menjadi salah satu sumber utama penyebab kebakaran di Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×