Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Beberapa ekonom menganggap Bank Indonesia (BI) perlu menaikkan lagi BI rate. Gubernur BI Agus Martowardojo menjawab bahwa bank sentral akan membahas ini pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang akan dilaksanakan Kamis, (11/7).
"Kami belum bisa cerita tentang BI rate. Mungkin akan diselesaikan setelah RDG bulanan," sebut Agus di Masjid BI, Jumat, (5/7).
Bulan lalu, BI telah menaikkan BI rate 25 basis poin dari 5,75% menjadi 6%. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menilai bahwa BI rate perlu naik 25 basis poin lagi menjadi 6,25%.
Sedangkan, ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Agustinus Prasetyantoko beranggapan BI rate perlu ditingkatkan 50 basis poin menjadi 6,5%. Selain memperbaiki kondisi moneter, kenaikan BI rate ini pun dianggap dapat menjaga stabilitas perbankan.
Bank sentral pun terus melakukan pemantauan terhadap suku bunga simpanan dan pinjaman di perbankan. Agus mengaku bahwa pihaknya bersyukur terdapat banyak bank yang belum menaikkan suku bunga kredit.
Agus menyatakan bahwa BI akan terus berfokus mengontrol inflasi. Pasalnya, inflasi diprediksi akan mencapai puncaknya di bulan Juli ini. BI memproyeksikan, inflasi Juli akan meningkat 2%. Kemudian posisi inflasi year on year pada bulan ini akan mencapai 7,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News