kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Agar tepat sasaran, Mensos minta penyelesaian penyaluran bansos diatur pemda


Senin, 27 April 2020 / 11:04 WIB
Agar tepat sasaran, Mensos minta penyelesaian penyaluran bansos diatur pemda
ILUSTRASI. Petugas Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Pabuaran Cibadak


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk mengatasi dampak ekonomi di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19) menjadi perhatian.

Salah satunya mengenai ketepatan penerima bansos tersebut. 

Menteri Sosial Juliari Batubara meminta pemerintah daerah (Pemda) dapat mengatur penyelesaian ketepatan penyaluran bansos.

Baca Juga: Bantuan langsung tunai kini segera mengalir ke desa-desa

"Sudah pasti ada yang tidak terima. Makanya penyelesaiannya silahkan Pemda atur," ujar Juliari kepada wartawan, Senin (27/4).

Masalah data penerima memang menjadi perhatian dalam penyaluran bansos. Selain itu tumpang tindih penerima membuat aranya kemungkinan seorang menerima bansos lebih dari sekali.

Hal itu diyakini dapat diselesaikan dengan pembicaraan tingkat RW atau kepala desa. Penyelesaian itu ditujukan agar seluruh warga yang membutuhkan bisa menerima bansos.

"Kalau yang sudah dapat, terus dapat lagi, dikasih ke yang belum dapat. Saya yakin dapat diselesaikan secara kekeluargaan di level warga," terang Juliari.

Baca Juga: Dana desa resmi diubah menjadi BLT untuk menanggulangi dampak corona di pedesaan

Asal tahu saja sebelumnya pemerintah menyiapkan berbagai program bantuan untuk masyarakat selama Covid-19. Total anggaran yang digunakan untuk jaring pengaman sosial sebesar Rp 110 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×