Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mengubah mindset dan perilaku agar bisa beradaptasi dengan revolusi Industri 4.0.
Beberapa caranya adalah mempelajari, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang terus berkembang dengan cepat. Diharapkan dengan selalu terhubung dengan teknologi perubahan mindset akan lebih mudah dan cepat terinternalisasi dalam pekerjaan sehari-hari.
“This digital economy dan industrial 4.0 memberikan banyak opportunity (kesempatan). Poinnya adalah negara yang efisien adalah rakyatnya yang pasti punya banyak ide. Dia bisa menterjemahkan ide tersebut menjadi realita dengan effort yang sekecil mungkin, dengan beban yang sekecil mungkin. Makanya, munculnya Google, Facebook itu ada di negara yang seperti itu,” kata Menkeu dalam siaran persnya, Kamis (16/5).
Namun demikian, Menkeu melihat banyak birokrat atau ASN yang tidak terhubung dengan tuntutan inovasi. Hal ini mengakibatkan teknologi yang cepat berubah dan berkembang pesat untuk mendukung terwujudnya ide-ide brilian namun terhambat antara lain karena birokrasi yang berbelit-belit dan tumpang tindih.
“Ini pesan yang luar biasa penting untuk kita semua sebagai ASN. Karena kita intentionally (sengaja) atau unintentionally (tidak sengaja) sering menjadi institusi yang banyak menciptakan hurdle (halangan) itu. Sehingga artinya ide yang baik itu, mati di tengah jalan atau bahkan baru lahirpun langsung aborted,” tegas Menkeu.
Apabila ASN dan banyak pihak tidak dapat mempunyai “mindset” teknologi, digital, big data dan kekinian maka Indonesia dikhawatirkan tidak mampu bergerak dari negara emerging menjadi negara maju.
Senada dengan Menkeu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menegaskan revolusi industri tidak bisa dihindari. “Either you disrupt yourself or you get disrupted,” kata Wamen ESDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News