kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ADB ramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,2% pada 2020


Rabu, 25 September 2019 / 13:50 WIB
ADB ramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,2% pada 2020
ILUSTRASI. Deretan Gedung Perkantoran Terlihat dari Kejauhan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,2% pada tahun 2020. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi tahun 2019 sebesar 5,1%, tetapi lebih rendah dari proyeksi pemerintah di level 5,3%.

Direktur ADB Indonesia Winfried Wicklein mengatakan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang oleh investasi dan konsumsi yang lebih baik daripada tahun ini. Diprediksi iklim usaha meningkat karena reformasi kebijakan baru yang akan menstimulus belanja konsumen.

“Ditopang oleh naiknya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan lapangan kerja, dan inflasi yang rendah,” kata Wicklein dalam konferensi pers Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indoneisa di kantor ADB, Rabu (25/9).

Baca Juga: ADB merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1% pada tahun 2019

Namun demikian, Wicklein bilang pemerintah perlu memastikan investasi dapat terjaga lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan, dengan fokus pada daya saing dan pengembangan sumber daya manusia (SDA) sebagai kuncinya.

Investasi diperkirakan akan terus membaik menjelang akhir tahun 2019 dan berlanjut di tahun 2020, seiring dengan kemajuan pembangunan proyek-proyek strategis nasional untuk meningkatkan jaringan infrastruktur.

Wicklein bilang Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing secara langsung tahun depan bisa tumbuh. Catatannya, pemerintah perlu memperbaiki kebijakan fiskal saat ini.

Oleh karenanya, skema omnibus law baik di bidang perizinan maupun perpajakan perlu dipastikan efektif berlaku di akhir tahun ini atau awal tahun 2020.

Baca Juga: ADB: Outlook ekonomi emerging Asia semakin gelap

Di sisi lain, Ekonom ADB Emma R. Allen konsumsi akan terstimulus sektor konstruksi karena pembangunan properti perkotaan.

Menurutnya komitmen pemerintah untuk mengadopsi teknologi baru juga akan meningkatkan kemampuan manufaktur dan membawa peningkatan daya saing dalam jangka menengah.

Adapun, ADB memprediksi inflasi pada tahun depan di level 3,3%, lebih tebal daripada proyeksi pemerintah di level 3,1%. Sementara, untuk Inflasi inti diperkirakan akan tetap terjaga dan harga pangan juga tidak berubah.

Namun, investasi dan pertumbuhan ekonomi yang mulai melaju diperkirakan akan menyebabkan defisit transaksi berjalan melebar ke 2,9% terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) pada 2020.

Baca Juga: Pembiayaan utang 2020 lebih rendah, Kemenkeu siapkan strategi

“Sektor jasa diperkirakan akan menjaga pertumbuhan tetap tinggi, didorong oleh populasi kaum muda yang terus melaju sehingga meningkatkan penggunaan jasa online,” kata Emma.

ADB mencatat sampai tahun 2020 risiko eksternal terhadap proyeksi perekonomian Indonesia di antaranya adalah ketegangan perdagangan global dan melemahnya momentum perdagangan, yang harus terus diawasi.

Melemahnya investasi juga perlu menjadi perhatian dan Indonesia harus tetap melanjutkan langkah-langkah reformasi guna mendiversifikasi perekonomiannya dan bersiap meraih peluang terkait perubahan rantai pasokan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×