Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di Asia pada tahun ini menjadi 5,9%. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi ADB sebelumnya yang hanya di kisaran 5,7%. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi China dan beberapa negara lain juga ikut menguat.
Pendorong utama pertumbuhan PDB Asia pada tahun ini adalah China yang diperkirakan naik 0,2 poin menjadi 6,7%. Kondisi tersebut didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan ekspor.
"Pertumbuhan ekonomi di China sejauh ini ternyata lebih kuat dari yang diperkirakan pada 2017. Dengan angka resmi menunjukkan pertumbuhan PDB di semester pertama sebesar 6,9%," jelas ADB dalam leporan tertulis.
Pertumbuhan Korea Selatan juga diproyeksikan meningkat 0,2 poin menjadi 2,7%. ADB mencatat bahwa peningkatan tajam dalam pengeluaran mesin dan peralatan serta pertumbuhan konstruksi yang terus-menerus tinggi dapat membantu meningkatkan ekonomi.
Di Asia Tenggara, proyeksi Malaysia meningkat cukup besar dari 4,4% sebelumnya menjadi 4,7%. Laporan tersebut mengutip dari tingginya pertumbuhan negara tersebut pada kuartal Januari-Maret sebesar 5,6%.
Bagi Asia Tenggara, secara keseluruhan ADB mempertahankan prospek pertumbuhan sebesar 4,8%. Proyeksi tersebut mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Brunei yang dianggap mengecewakan. Sedangkan proyeksi untuk India tidak berubah, tetap pada level 7,4%.
Pada publikasi yang sama, ADB juga meningkatkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia menjadi 5,8%. Pada publikasi sebelumnya, April lalu, ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Asia di kisaran 5,7%.
Proyeksi yang dilakukan ADB mencakup 45 negara dan wilayah di kawasan Asia Pasifik, akan tetapi tidak termasuk negara maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News