kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ADB pertimbangkan dana fase kedua US$ 300 juta untuk Indonesia pekan ini


Senin, 24 Juni 2019 / 07:06 WIB
ADB pertimbangkan dana fase kedua US$ 300 juta untuk Indonesia pekan ini


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari ini di sela-sela KTT Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menegaskan dukungan ADB pada agenda reformasi Indonesia dan rencana perluasan operasi ADB di negara ini.

“Agenda reformasi Indonesia amatlah esensial untuk dapat mencapai pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, serta kesejahteraan bersama,” ujar Nakao dalam siaran pers, Minggu (23/6).

Nakao menambahkan, ADB menyambut baik fokus Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan sumber daya manusia, dan infrastruktur seperti pasokan air, sanitasi, energi dan transportasi. Mengembangkan keahlian tenaga kerja Indonesia, beserta sistem proteksi sosial yang memadai, menjadi hal penting untuk menjadikan Indonesia ekonomi yang kian modern dan berorientasi pada jasa.

Nakao menyampaikan pada Presiden Joko Widodo mengenai dukungan ADB yang komprehensif berupa paket tanggap darurat senilai US$ 800 juta pascabencana alam di Sulawesi Tengah dan Lombok pada 2018.

Fase pertama dukungan tersebut, yaitu senilai US$ 500 juta untuk membiayai keperluan rehabilitasi sesegera mungkin, telah disetujui ADB pada  20 November 2018, atau kurang dari 7 minggu setelah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Fase kedua sebesar US$ 300 juta yang akan dipertimbangkan oleh Dewan Direktur ADB pada 26 Juni 2019 akan mendukung rekonstruksi sarana irigasi, sistem pasokan air dan sanitasi, sebuah universitas, serta pelabuhan dan bandara.

Pinjaman rutin ADB untuk sektor publik ke Indonesia, yang terus tumbuh pada tahun-tahun terakhir, diperkirakan akan mencapai US$ 2,9 miliar pada 2019. ADB membiayai investasi di sektor energi, pengembangan sumber daya manusia, irigasi dan pembangunan area perbatasan, baik melalui pinjaman proyek maupun pinjaman berbasis hasil.

ADB juga mendukung reformasi struktural untuk manajemen sektor publik, sektor finansial, sektor energi, dan iklim investasi melalui pinjaman berbasis kebijakan. Selain pinjaman sektor publik, operasi sektor swasta ADB memberikan pinjaman bagi berbagai proyek swasta di sektor strategis seperti energi panas bumi.

Nakao memuji manajemen fiskal dan makroekonomi Indonesia yang baik. Fundamental ekonomi Indonesia solid, sebagaimana nampak dari tingkat pertumbuhan produk domestik nasional yang kuat sebesar 5,2% di 2018, tingkat inflasi yang terkendali sebesar 3,2%, manajemen fiskal yang hati-hati, dan cadangan devisa yang sehat. Nakao juga mencatat nilai tukar rupiah telah menguat dan stabil sejak 2018.

Pada 2018, ADB memberikan total komitmen pinjaman dan hibah baru senilai US$ 21,6 miliar. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×