Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) mengucurkan pinjaman program sebesar US$ 200 juta untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Dana itu juga untuk memperkuat sektor keuangan, memperbaiki iklim investasi dan memperbaiki pelayanan publik.
Principal Country Specialist ADB untuk Indonesia Purnima Rajapakse mengungkapkan bahwa program DPSP IV akan menjadi pelengkap reformasi yang telah menjadi agenda pemerintah dalam berbagai bidang investasi seperti upaya menghilangkan ketidakpastian dalam peraturan bagi investor, menerapkan kebijakan satu pintu untuk pengurusan kargo, dan mengurangi biaya pajak.
"Dana ini akan melengkapi serangkaian pendanaan lain dari Bank Dunia dan pemerintah Jepang yang juga mendukung reformasi kebijakan yang sama," kata Purnima dalam rilisnya, kemarin. Pinjaman itu akan langsung cair untuk pembiayaan defisit APBN-P 2008 dan disalurkan ke program pengembangan kebijakan Development Policy Support Program (DPSP) IV.
Pinjaman juga untuk reformasi bidang keuangan dan pelayanan publik seperti memperbaiki persiapan dan pelaksanaan anggaran, mengurangi biaya pengadaan di sektor publik, serta memperkuat kapasitas pemerintah daerah untuk memberikan layanan publik kepada warga miskin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News