kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Ada wabah corona, pengusaha pastikan stok pangan aman


Kamis, 19 Maret 2020 / 19:19 WIB
Ada wabah corona, pengusaha pastikan stok pangan aman
ILUSTRASI. Pengusaha memastikan stok pangan aman meski sekarang tengah ada ada wabah corona.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha memastikan pasokan pangan, khususnya pangan olahan, aman meski penyebaran virus corona (Covid-19) terus meluas. Karena itu, pengusaha pun meminta agar masyrakat tidak perlu panic buying.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena stok makanan dan minuman, untuk pangan olahan khususnya, itu sudah cukup sekali, tidak ada kekurangan sama sekali," ujar  Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S. Lukman, Kamis (19/3).

Bahkan, Adhi memastikan stok pangan, baik bahan baku maupun bahan jadi, mencukupi hingga Juni mendatang. Menurut Adhi, saat ini industri makanan dan minuman pun terus melakukan produksi dan tidak mengurangi produksinya.

Baca Juga: Gandeng produsen China dan Korea, Indofarma datangkan alat rapid test Covid-19

"Industri makanan dan minuman sebenarnya sedang dalam persiapan puasa dan lebaran sekaligus . Kebetulan ada kasus Covid-19 ini, jadi lebih awal kebutuhannya," tutur Adhi.

Adhi mengakui, pasokan bahan baku seperti gula dan garam saat ini masih kurang. Tetapi, menurutnya bahan baku tersebut akan segera tersedia mengingat pemerintah sudah menjamin akan segera mengimpor bahan baku tersebut.

Hal senada disampaikan Dewan Penasehat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta. Menurut dia, kelangkaan produk seperti gula pun lebih dikarenakan faktor supply dan demand, bukan karena pengaruh Covid-19.

Dia menjelaskan, masyarakat sempat mengalami panic buying saat pengumuman kasus corona pertama di Indonesia. Panic buying kedua terjadi Sabtu (14/3) karena ada isu lockdown. Dia pun meminta agar masyarakat tidak panik dan berbelanja dalam jumlah yang sangat besar.

Menurut dia, industri masih tetap beroperasi. "Jadi saya kira, dengan masyarkat tenang, kita juga tenang. Kita sudah sampaikan, industri tidak ada masalah," kata Tutum.

Baca Juga: Ngeri, tiap 10 menit virus corona membunuh satu orang di Iran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×