kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada risiko penyebaran Covid-19 saat Lebaran, ini saran epidemiolog


Selasa, 11 Mei 2021 / 03:15 WIB
Ada risiko penyebaran Covid-19 saat Lebaran, ini saran epidemiolog


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Lebaran menjadi salah satu momentum yang rawan bagi penyebaran Covid-19. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman pun menyampaikan ada berbagai aktivitas yang bisa berisiko menjadi pemicu atau memfasilitasi penyebaran Covid-19 lebih besar saat Lebaran.

Lantas seperti apa langkah antisipasi yang dapat dilakukan? Dicky menerangkan, aktivitas pertama yang bisa memicu penyebaran Covid-19 ini yakni berbelanja ke pasar karena tradisi mempersiapkan berbagai jamuan saat Idul Fitri.  Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tempat ini, dia pun meminta agar pasar ditata.

"Pasar ini harus ditata, karena umumnya pasti para ibu-ibu akan mencari pasar yang murah walaupun berdesak-desakan. Ini yang harus diantisipasi, apakah ada operasi pasar murah, distribusi dari lokasinya supaya tidak terjadi penumpukan," terang Dicky kepada Kontan, Senin (10/5).

Baca Juga: Panduan salat Idulfitri 2021 saat pandemi Covid-19 dari Kemenag

Potensi lainnya adalah pelaksanaan salat id. Kegiatan ini berpotensi menularkan Covid-19 bila tidak direncanakan dan ditentukan lokasinya dengan baik.

Karenanya, Dicky pun menyarankan agar tempat pelaksanaan salat id perlu penyiapan lokasi terlebih dahulu, misalnya dengan melaksanakan di lokasi terbuka dengan tetap memperhatikan sirkulasi udara, kapasitas masyarakat dihitung.

Lalu, memperhatikan jarak antar jemaah, orang yang keluar masuk tidak bertumpuk atau bentrok, dilakukan pemeriksaan atau screening terlebih dahulu seperti pemeriksaan suhu, bahkan masyarakat yang melakukan salat id harus berada dalam zonasi yang sama, dan tetap menggunakan masker.

"Selain itu pengaturan lainya yang detail tentu menjelang salat id itu dari rumah suwawa berwudhu, membawa alat sholat sendiri, tidak mampir sana sini , dan tidak bergerombol juga," terang Dicky.

Kegiatan lain yang berpotensi menularkan Covid-19 adalah kegiatan open house, halal bihalal, bersalaman dan lainnya. Menurut Dicky kegiatan ini harus dihindari bahkan dilarang.

"Jadi lakukan saja secara virtual baik lewat video call dan lain sebagainya. Ini yang harus diantisipasi," kata Dicky.

Tak hanya itu, kegiatan berwisata pun berisiko menyebarkan Covid-19. Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari kegiatan ini, dia juga meminta pemerintah daerah membuat daftar mana yang aman untuk dijadikan sebagai tempat berekreasi atau yang risikonya kecil bagi masyarakat.

Tempat tersebut yakni berada di luar ruangan, memiliki sirkulasi udara baik dan lainnya. Dia juga meminta dibuat mekanisme tertentu untuk berwisata, seperti dilakukan registrasi secara online dan lainnya.

Dicku juga mengingatkan agar masyarakat mengetahui kondisi diri sendiri atau melakukan self risk assessment. Dia pun meminta adanya peran dan puskesmas dan dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan kesadaran ini.

Berbagai hal yang perlu diingatkan seperti orang tersebut tidak memiliki gejala Covid-19, tidak melakukan kontak dengan yang positif, bahkan menyadari bila dirinya baru dari luar kota. Masyarakat yang sudah divaksin tetapi komorbid pun disarankan untuk tinggal di rumah saja.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Jelang libur Lebaran, pemerintah diminta antisipasi kenaikan kasus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×